02067 2200193 4500001002100000005001500021035002000036245005300056100001700109250000600126300002800132260015400160082001700314084002300331600001700354520144500371008004101816990001601857INLIS00000000000013220220623110947 a0010-10210000011 aTANAMAN HIAS POTENSI DATARAN RENDAH /cBPTP RIAU0 aSri Swastika a1 a18 hlm :bils. ;c10 cm aPekanbaru :bBalai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian,c2021 a582.4 TAN. s a582.4 TAN. s SRI t 4aSri Swastika aIndonesia sebagai negara tropis memiliki kondisi iklim yang hampir seragam. Perbedaan geografis seperti perbedaan ketinggian tempat di atas permukaan laut (dpl) akan menimbulkan perbedaan cuaca dan iklim secara keseluruhan pada tempat tersebut, terutama suhu, kelembaban dan curah hujan. Dataran rendah memiliki suhu lingkungan, tekanan udara dan oksigen yang tinggi, sedangkan dataran tinggi banyak mempengaruhi penurunan tekanan udara dan suhu udara serta peningkatan curah hujan (Andrian, 2014). Kondisi topografi daratan Provinsi Riau dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Riau tahun 2018- 2038 dapat dibedakan wilayah bagian timur yang didominasi oleh dataran rendah dengan ketinggian antara (0 – 10 meter dpl), wilayah bagian tengah merupakan dataran bergelombang dan wilayah bagian barat yang merupakan dataran berbukit yang dibentuk oleh gugusan Bukit Barisan. Provinsi Riau memiliki kemiringan lahan 0% - 2% seluas 1.157.006 Ha, kemiringan 15% - 40% seluas 737.966 Ha dan kemiringan >40% seluas 550.928 Ha. Ketinggian lahan di Provinsi Riau yang diukur dari beberapa titik kota berkisar antara 2–91 m dpl antara lain Kabupaten Rokan Hulu (91 m dpl), Kuantan Singingi (57 m dpl), dan Kampar (30 m dpl). Wilayah yang relatif rendah ketinggiannya dari permukaan laut terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti (2 m dpl) dan Kabupaten Bengkalis (2 m dpl), Indragiri Hilir (3 m dpl) dan Indragiri Hulu (4 m dpl).220623 0  a00000001933