Memanen Air Dengan Embung - - - Memanen Air Dengan Embung Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian text teks Cetakan I ind
text
regular print
104 : ilus ; 25 cm
-
-
Air adalah sumber kehidupan. Sekitar 80—90% zat penyusun makhluk hidup pun berupa air. Sumber air beragam, di antaranya dari presipitasi atau hujan, mata air, dan air bawah tanah. Sumber air yang kurang termanfaatkan dan kerap terbuang adalah air hujan. Indonesia sebagai negara tropis memiliki curah hujan tinggi, rata-rata 2.000—3.000 mm per tahun. Jumlah itu kerap terbuang karena kurang optimalnya penampungan air. Andai setiap tetes air hujan itu termanfaatkan, tentu irigasi untuk pertanian bisa lebih optimal, mengingat banyak daerah pertanian di Indonesia berupa lahan tadah hujan. Salah satu kiat yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan air hujan adalah menampungnya, agar kelebihan air pada musim hujan bisa digunakan pada musim kemarau. Embung bisa menjadi pilihan sebagai alat penampung air. Tidak hanya air hujan, sumber air potensial lain seperti air sungai, air parit, suplesi air irigasi, hingga air dari mata air pun bisa ditampung di embung. Tahapan pembuatan embung meliputi proyeksi kebutuhan air, analisis kapasitas tampungan, analisis daerah aliran sungai dan curah hujan, penghitungan debit banjir rencana, perencanaan spillway atau pelimpah, dan teknik pembuatan embung. Untuk manajemennya perlu memerhatikan konservasi dan manajemen air dengan melihat lingkungan sekitar embung, sehingga pemanfaatan embung optimal. Buku ini memuat informasi mengenai teknik memanen air dengan embung dan kisah sukses petani dan masyarakat berkat kehadiran embung. Selain sebagai sumber air irigasi, embung juga berperan sebagai sumber air untuk ternak, air bersih, dan juga sebagai tempat wisata Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 631.672.31 631.672.31 PUS m 978-602-322-028-1 210614 20210614084942 INLIS000000000000583 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)