02005 2200373 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001200122084001800134100002900152245011300181250001800294300003800312700002900350700003200379700003000411520095100441600001801392600001801410600002101428600001901449740000601468264006501474336001801539337001601557338001801573246000601591856000601597990001401603990001401617INLIS00000000000021720210422100539 a0010-0421000214ta210422 e 0 ind  a978-979-8304-80-4 a635.263 a635.263 RIN p0 aRini RoslianiePengarang1 aPetunjuk Teknis :bTeknologi Produksi Biji Botani Bawang Merah / TSS (True Seed Of Shallot) /cRini Rosliani aCetakan kedua a33 hlm :bilus ;c15 x 10,5 cme-0 aYusdar HilmanePengarang0 aNurmalita WaluyoePengarang0 aM. Prama YufdyePengarang aSalah satu teknologi yang prospektif untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah pebenihan bawang merah nasional adalah penggunaan benih biji botani bawang merah atau True Seed of Shallot (TSS) beberapa keunggulan TSS adalah tanaman lebih sehat, nisbah perbanyakan tinggi (1:200) dan daya simpan lama (>2 tahun) dengan penggunaan TSS diharapkan penyediaan benih lebih bermutu dan tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup lama. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) sebagai institusi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan teknologi produksi TSS. Sejak tahun 2013. Balitsa melalui kegiatan pengembangan on top Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura telah melakukan diseminasi teknologi TSS di beberapa provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Para pemangku kepentingan (stakeholder) merespons positif terhadap teknologi produksi TSS. 4aRini Rosliani 4aYusdar Hilman 4aNurmalita Waluyo 4aM. Prama Yufdy a- aLembang :bBalai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA),c2017 2rdacontenta- 2rdamediaa- 2rdacarriera- a- a- a26/H/2019 a27/H/2019