02727 2200313 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001200122084001800134100001400152245008500166250001400251300002400265110002500289240000600314520184300320651004802163740005602211264006402267336002102331337001602352338001802368246000602386856000602392990001502398INLIS00000000000019520210421024139 a0010-0421000192ta210421 g 0 ind  a978-979-1159-47-0 a351.754 a351.754 KEM t ePengarang1 aTeknologi Tanaman Pangan Menghadapi Perubahan Iklim :b- /cKEMENTRIAN PERTANIAN aCetakan I a34 :bilus ;c24 cm0 aKEMENTRIAN PERTANIAN a- aPerubahan iklim (climate change) merupakan hal yang tidak dapat dihindari akibat pemanasan global (global warming) dan diyakini akan berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk sektor pertanian. Perubahan pola curah hujan, peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrem, serta kenaikan suhu udara dan permukaan air laut merupakan dampak serius dari perubahan iklim yang dihadapi Indonesia. Pertanian merupakan sektor yang mengalami dampak paling serius akibat perubahan iklim. Di tingkat global, sektor pertanian menyumbang sekitar 14% dari total emisi, sedangkan di tingkat nasional sumbangan emisi sebesar 12% (51,20 juta ton CO2e) dari total emisi sebesar 436,90 juta ton CO2e, bila emisi dari degradasi hutan, kebakaran gambut, dan dari drainase lahan gambut tidak diperhitungkan. Apabila emisi dari ketiga aktivitas tersebut diperhitungkan, kontribusi sektor pertanian hanya sekitar 8%. Walaupun sumbangan emisi dari sektor pertanian relatif kecil, dampak yang dirasakan sangat besar. Perubahan pola curah hujan dan kenaikan suhu udara menyebabkan produksi pertanian menurun secara signifikan. Kejadian iklim ekstrem berupa banjir dan kekeringan menyebabkan tanaman yang mengalami puso semakin luas. Peningkatan permukaan air laut menyebabkan penciutan lahan sawah di daerah pesisir dan kerusakan tanaman akibat salinitas. Dampak perubahan iklim yang demikian besar memerlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui strategi mitigasi dan adaptasi. Teknologi mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari lahan pertanian melalui penggunaan varietas rendah emisi serta teknologi pengelolaan air dan lahan. Teknologi adaptasi yang dapat diterapkan meliputi penyesuaian waktu tanam, penggunaan varietas unggul tahan kekeringan, rendaman dan salinitas, serta pengembangan teknologi pengelolaan air. 4aBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian aTeknologi Tanaman Pangan Menghadapi Perubahan Iklim aBogor :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2011 2rdacontentateks 2rdamediaa- 2rdacarriera- a- a- a124/H/2011