02716 2200337 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001800080035002000098082001100118084001700129100002900146245008900175246000600264250000600270264006500276300003100341336001800372337001600390338001800406520181300424600002202237600001802259600001502277700003302292700002602325740000602351856000602357990001502363INLIS00000000000014620210413021710ta210413 e 0 ind  a9789798308772 a0010-0421000143 a636.22 a636.22 ISM p0 aIsmeth InounuePengarang1 aPemanfaatan Pulau- pulau Kecil Untuk Pengembangan Usaha Sapi Potong /cIsmeth Inounu a- a- aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan,c2007 a39 hlm :bilus ;c16 cme- 2rdacontenta- 2rdamediaa- 2rdacarriera- aIndonesia yang secara geografis terdiri dari ribuan pulau-pulau memiliki manfaat dan keunggulan komparatif spesifik sebagai perintang alami (natural barrier) terhadap peluang penyebaran berbagai macam penyakit hewan menular strategis. Sampai saat ini ribuan pulau-pulau kecil tersebut belum dimanfaatkan dan sangat rawan untuk dikuasai oleh negara lain. Pulau-pulau kecil terluar di wilayah RI terutama yang berbatasan langsung dengan wilayah negara lain mempunyai potensi yang sangat besar ditinjau dari sisi sosial, ekonomi dan budaya serta strategis bagi politik dan pertahanan NKRI. Di lain pihak, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging sapi yang cenderung terus meningkat, Indonesia telah mengimpor sekitar 400 ribu ekor sapi bakalan dari Australia pada tahun 2006 atau setara dengan Rp. 2.6 Trilyun. Diperkirakan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pada tahun 2020 konsumsi daging sapi akan melonjak sekitar 2-3 kali lipat. Ketergantungan dari negara pengekspor tunggal dapat mengakibatkan harga mudah terdistorsi dan menjadi rentan karena devaluasi nilai rupiah, sehingga nilai impor cenderung terus meningkat. Upaya untuk mencari negara pengekspor sapi selain Australia dan New Zealand perlu dilakukan dengan memperhatikan status Indonesia yang sampai saat ini masih diakui sebagai negara bebas dari penyakit mulut dan kuku. Upaya ini perlu didukung dengan memanfaatkan iptek kesehatan veteriner yang telah dikuasai dan dengan prosedur tetap yang harus dipatuhi, sehingga pulau-pulau kecil dan terluar dapat dipergunakan sebagai screening base dan "kawasan karantina" bagi pengembangan usaha sapi potong. Berkaitan dengan hal tersebut, Tim Analisis Kebijakan Puslitbang Peternakan telah menyusun konsep awal pemanfaatan pulau-pulau kecil untuk pengembangan usaha sapi potong di Indonesia. 4aArgono R. Setioko 4aIsmeth Inounu 4aSubandriyo0 aArgono R. SetiokoePengarang0 aSubandriyoePengarang a- a- a601/H/2008