Cite This        Tampung        Export Record
Judul Strategi pengendalian penyakit infectious bovine rhinotracheitis (IBR) / Pusat penelitian dan pengembangan peternakan
Pengarang Pusat penelitian dan pengembangan peternakan
Penerbitan Bogor : Pusat penelitian dan pengembangan peternakan, 2009
Deskripsi Fisik 33 hlm :ill ;21 cm
ISBN 978-602-8475-08-2
Subjek Strategi pengendalian penyakit
Rak Peternakan
Abstrak Dalam rangka pengembangan ternak sapi di Indonesia, penyakit hewan yang bersifat menular dan mengganggu sistim reproduksi ternak merupakan kendala yang harus segera diatasi. Terganggunya sistim reproduksi ternak akibat infeksi penyakit menular sangat merugikan karena dapat mengakibatkan keguguran, penurunan fertilitas, bahkan kemajiran ternak. Salah satu diantara penyakit menular yang menganggu sistim reproduksi ternak sapi adalah Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Hewan untuk bibit harus bebas dari penyakit IBR. Hewan bibit sebaiknya tidak divaksin terhadap IBR, oleh karena itu maka biosekuriti harus diterapkan melalui seleksi pada "hewan baru" yang akan masuk ke kelompok, serta mengindarkan terkontak dengan ternak lain yang tidak jelas status penyakitnya. Hewan produktif yang masih rentan dan berada pada daerah endemik penyakit IBR, maka vaksinasi dilakukan untuk mencegah tertular oleh penyakit IBR dari hewan lainnya yang terinfeksi. Adanya hewan tertular akibat IBR dapat diketahui melalui pemeriks
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000001422 636.2.033 PUS s Dapat dipinjam Perpustakaan BSIP Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000001243
005 20240725080807
007 ta
008 240725################g##########0#ind##
020 # # $a 978-602-8475-08-2
035 # # $a 0010-0224000213
082 # # $a 636.2.033
084 # # $a 636.2.033 PUS s
110 0 # $a Pusat penelitian dan pengembangan peternakan
245 1 # $a Strategi pengendalian penyakit infectious bovine rhinotracheitis (IBR) /$c Pusat penelitian dan pengembangan peternakan
260 # # $a Bogor :$b Pusat penelitian dan pengembangan peternakan,$c 2009
300 # # $a 33 hlm : $b ill ; $c 21 cm
520 # # $a Dalam rangka pengembangan ternak sapi di Indonesia, penyakit hewan yang bersifat menular dan mengganggu sistim reproduksi ternak merupakan kendala yang harus segera diatasi. Terganggunya sistim reproduksi ternak akibat infeksi penyakit menular sangat merugikan karena dapat mengakibatkan keguguran, penurunan fertilitas, bahkan kemajiran ternak. Salah satu diantara penyakit menular yang menganggu sistim reproduksi ternak sapi adalah Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR). Hewan untuk bibit harus bebas dari penyakit IBR. Hewan bibit sebaiknya tidak divaksin terhadap IBR, oleh karena itu maka biosekuriti harus diterapkan melalui seleksi pada "hewan baru" yang akan masuk ke kelompok, serta mengindarkan terkontak dengan ternak lain yang tidak jelas status penyakitnya. Hewan produktif yang masih rentan dan berada pada daerah endemik penyakit IBR, maka vaksinasi dilakukan untuk mencegah tertular oleh penyakit IBR dari hewan lainnya yang terinfeksi. Adanya hewan tertular akibat IBR dapat diketahui melalui pemeriksaan serologis, yaitu pendeteksian antibodi dalam serum hewan melalui uji serum netralisasi (SNT). Akhir-akhir ini, diagnostik virologi telah mengalami kemajuan pesat dengan dikembangkan teknik asam nukleat untuk mendeteksi keberadaan virus dalam sampel yang berasal dari hewan, baik yang menunjukkan klinis maupun normal. Hibridisasi asam nukleat dan reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction, PCR) telah dikembangkan sebagai perangkat uji yang sangat ideal dan handal untuk mendeteksi BHV-1 pada sampel karena uji tersebut sangat cepat, sensitif dan spesifik.
650 # 4 $a Rak Peternakan
650 # 4 $a Strategi pengendalian penyakit
990 # # $a 00000001422
Content Unduh katalog