Cite This        Tampung        Export Record
Judul Penanganan Panen dan Pascapanen Padi dalam Sistem Usahatani Tanaman-Ternak / E. Eko Ananto
Pengarang Ananto, E. Eko
Setyono, Agus
Sutrisno
EDISI -
Penerbitan Bogor : Departemen Pertanian, 2003
Deskripsi Fisik v, 25 hlm ;23.5 cm
Subjek Hasil bumi pertanian
Ekonomi Pertanian Mmanajemen
Penanganan Usahatani Tanamanan-Ternak
Abstrak Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi adalah menekan tingkat kehilangan hasil pada saat panen dan sesudah- nya. Dewasa ini tingkat kehilangan hasil padi masih tinggi, mencapai 20-21%, sekitar 9% di antaranya terjadi pada saat permanenan dan 5% pada saat perontokan gabah. Panen padi, terutama di Jawa, umumnya dilakukan dengan sistem keroyokan atau ceblokan dengan tingkat kehilangan hasil mencapai 14-19%. Angka ini dapat ditekan menjadi 5-6% jika pernanenan padi dilakukan dengan sistem kelompok. Jumlah anggota kelompok pemanen juga ber pengaruh terhadap kehilangan hasil gabah. Makin banyak jumlah permanen makin tinggi tingkat kehilangan hasil. Perontokan gabah dengan bantuan alat dan mesin perontok (power thresher) dapat mempercepat proses perontok- an dan menekan tingkat kejerihan kerja. Balai Penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan teknologi panen dan pascapanen padi. Teknologi ini diintegrasikan ke dalam Kegiatan Percontoh- an Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (
Bahasa Indonesia
Bentuk Karya Bukan fiksi atau tidak didefinisikan
Target Pembaca Umum

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
00000000061 633.18 ANA p Dapat dipinjam Perpustakaan BSIP Jakarta - Ruang Baca Umum Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000272
005 20240109082608
007 ta
008 240109################g##########0#ind##
035 # # $a 0010-0124000001
082 # # $a 633.18
084 # # $a 633.18 ANA p
100 1 # $a Ananto, E. Eko
245 1 # $a Penanganan Panen dan Pascapanen Padi dalam Sistem Usahatani Tanaman-Ternak /$c E. Eko Ananto
250 # # $a -
260 # # $a Bogor :$b Departemen Pertanian,$c 2003
300 # # $a v, 25 hlm ; $c 23.5 cm
520 # # $a Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi adalah menekan tingkat kehilangan hasil pada saat panen dan sesudah- nya. Dewasa ini tingkat kehilangan hasil padi masih tinggi, mencapai 20-21%, sekitar 9% di antaranya terjadi pada saat permanenan dan 5% pada saat perontokan gabah. Panen padi, terutama di Jawa, umumnya dilakukan dengan sistem keroyokan atau ceblokan dengan tingkat kehilangan hasil mencapai 14-19%. Angka ini dapat ditekan menjadi 5-6% jika pernanenan padi dilakukan dengan sistem kelompok. Jumlah anggota kelompok pemanen juga ber pengaruh terhadap kehilangan hasil gabah. Makin banyak jumlah permanen makin tinggi tingkat kehilangan hasil. Perontokan gabah dengan bantuan alat dan mesin perontok (power thresher) dapat mempercepat proses perontok- an dan menekan tingkat kejerihan kerja. Balai Penelitian Tanaman Padi telah menghasilkan teknologi panen dan pascapanen padi. Teknologi ini diintegrasikan ke dalam Kegiatan Percontoh- an Peningkatan Produktivitas Padi Terpadu (P3T) yang diimplementasikan di berbagai lokasi di Indonesia di bawah koordinasi Departemen Pertanian. Melalui Kegiatan Percontohan ini, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mengembangkan model Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT) Padi Sawah Irigasi, teknologi padi hibrida, padi varietas unggul tipe baru, dan Sistem Integrasi Padi-Ternak (SIPT) di berbagai lokasi di Indonesia. Panduan teknis Penanganan Panen dan Pascapanen Padi dalam Sistem Usahatani Tanaman-Ternak disusun untuk mendukung upaya peningkatan produktivitas padi dalan Kegiatan Percontohan P3T. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan panduan ini di- sampaikan penghargaan dan terima kasih.
650 # 4 $a Ekonomi Pertanian Mmanajemen
650 # 4 $a Hasil bumi pertanian
651 # 4 $a Penanganan Usahatani Tanamanan-Ternak
700 1 # $a Setyono, Agus
700 0 # $a Sutrisno
990 # # $a 00000000061
Content Unduh katalog