520
|
#
|
#
|
$a Krisis energi yang melanda dunia memaksa manusia mencari sumber energi non-fosil yang baru dan terbarukan. Sumber energi terbarukan antara lain angin, surya, gelombang, dan bahan bakar nabati. Komoditas pertanian yang memiliki potensi untuk sumber bahan bakar nabati antara lain: kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, tebu, sagu, ubi kayu, dan sebagainya. Jarak pagar (Jatro- pha curcas) dipilih sebagai sumber bahan bakar dengan berbagai pertimbang- an di antaranya minyak jarak pagar tidak digunakan untuk minyak makan. Ja- rak pagar telah tersebar luas ke berbagai daerah di dunia dari daerah asalnya Amerika Tengah bagian tropis.
Pengembangan jarak pagar di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil, hal ini disebabkan belum tersedianya varietas unggul dengan produktivitas tinggi, umur genjah, resisten terhadap hama atau penyakit, toleran terhadap kekurangan air, dan kandungan minyak tinggi. Selain itu, masyarakat umum- nya belum mengetahui sepenuhnya tentang budi daya yang tepat meliputi pengolahan lahan, pengelolaan tanaman, pengelolaan ekologi, fisiologi, pe- ngendalian hama dan penyakit, serta usaha tani dan peningkatan nilai ekono- mi melalui diversifikasi produk dan pemanfaatan limbah. Untuk memperoleh varietas unggul dan berbagai teknologi budi daya jarak pagar yang sesuai, te- lah disusun strategi penelitian yang tepat dan efisien.
Buku ini menginformasikan hasil-hasil penelitian, baik dari dalam mau- pun luar negeri yang sangat bermanfaat untuk mendukung keberhasilan pe- ngembangan jarak pagar. Program penelitian jarak pagar di Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dimulai tahun 2005 dengan kegiatan eksplora- si plasma nutfah. Plasma nutfah hasil eksplorasi tersebut kemudian dikonser- vasi dengan baik, dan selanjutnya dilakukan kegiatan-kegiatan evaluasi dan seleksi. Plasma nutfah yang terpilih digunakan dalam program pemuliaan melalui hibridisasi, mutasi, transformasi gen, dan sebagainya untuk mem- peroleh varietas unggul dengan potensi produksi tinggi. Perakitan varietas de- ngan hibridisasi, saat ini telah memasuki tahap uji multilokasi. Pada tahun 2015, diharapkan dapat dilepas minimal tiga varietas unggul baru jarak pagar
dengan potensi produksi di atas 2,5 ton/ha/tahun. Pertumbuhan dan produksi tanaman jarak pagar merupakan akumulasi karbohidrat yang dihasilkan selama masa hidupnya. Karbohidrat dihasilkan selama proses fotosintesis dan respirasi yang dipengaruhi oleh kondisi ling- kungan tumbuh dan genetik tanaman. Karbohidrat mengalami partisi ke organ-organ tanaman dengan proporsi partisi ke setiap organ sesuai dengan fenologi tanaman dan kondisi lingkungan tumbuhnya. Dalam masing-masing organ tanaman, karbohidrat digunakan untuk menyusun jaringan tanaman. Setiap jenis organ tanaman memerlukan kuantitas karbohidrat tertentu sesuai dengan kandungan senyawa organik yang ada di dalamnya. Biji merupakan organ tanaman jarak pagar yang mengandung lemak tinggi sehingga untuk membentuk jaringan organ biji diperlukan karbohidrat yang lebih banyak di- banding pembentukan jaringan batang. Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas tanaman jarak pagar diperlukan jumlah karbohidrat untuk pem- bentukan biji yang banyak. Dengan demikian peningkatan produktivitas ta- naman jarak pagar diharapkan dapat dilakukan dengan (1) meningkatkan ku- antitas karbohidrat yang dihasilkan melalui peningkatan laju fotosintesis atau (2) meningkatkan kuantitas karbohidrat yang tersedia untuk pertumbuhan biji melalui aplikasi zat pengatur tumbuh.
Setelah melewati umur produktif, tanaman jarak pagar akan mengalami penurunan hasil sehingga perlu diremajakan atau direhabilitasi. Rehabilitasi dapat dilakukan dengan menanam varietas unggul baru untuk mengganti ta- naman lama atau melalui teknik penyambungan dengan menggabungkan ba- tang atas yang mempunyai keunggulan produksi biji dan kadar minyak yang tinggi dan batang bawah dari tanaman lama. Teknik penyambungan pada tanaman jarak pagar yang telah tertanam dapat dilakukan dengan sistem sam- bung samping dengan tingkat keberhasilan di atas 90%. Batang bawah hen- daknya memiliki sistem perakaran yang dalam dan tidak ada gangguan dari organisme pengganggu pada akar. Penyambungan tanaman bertujuan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman, merehabilitasi tanaman yang rusak atau kurang produktif, mempercepat waktu berbunga dan berbu- ah, serta memodifikasi bentuk arsitektur tanaman. Keberhasilan penyam- bungan ditentukan oleh kompatibilitas batang bawah dan atas, ukuran dan pengemasan entres, waktu penyambungan, peralatan pendukung, persiapan, dan pelaksanaan penyambungan, serta pemeliharaan sambungan. Tanaman jarak pagar termasuk tanaman yang mempunyai pertumbuhan yang cepat dan membentuk biomassa yang sangat tinggi sehingga pengelolaan kanopi mela- lui pembentukan kanopi dan arsitektur tanaman sangat diperlukan untuk me- ningkatkan dan mengoptimalkan cabang-cabang produktif. Pengelolaan lahan (iklim, tanah, hara, air) perlu dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan ta naman untuk tumbuh dan berproduksi. Sebaiknya pengembangan jarak pagar dilakukan pada lokasi di bawah 400 m dpl. Faktor pembatas lereng dan air
|