02612 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100100001800118245004500136250001000181260003000191300002700221650001600248650001900264700001500283520202100298082001402319084002102333990001602354INLIS00000000000095420240725085925 a0010-0124000683ta240725 g 0 ind  a979-596-006-70 aAziz, M. Amin1 aAgroindustri Sapi Potong /cM. Amin Aziz akedua aJakarta :bBangkit,c1993 avi, 130 hlm ;c22,5 cm 4aSapi Potong 4aRak Peternakan0 a[ et.all ] aDalam kita menghadapi PJPT II yang akan datang ini, kita telah mencapai suatu tahap yang sudah memadai untuk memulai era baru pembangunan nasional. Hal ini ditandai oleh besaran nisbi sumbangan sektor industri manufaktur pada pembentukan PDB telah meningkat dari 14,4% pada tahun 1989 menjadi 22,2% pada tahun 1991, yang berarti telah melampaui kontribusi sektor pertanian pada PDB yang besarnya adalah 19,6% pada tahun yang sama. Kemajuan sektor industri itu tidak selalu berarti sama bagi kemajuan antar subsektor, karena kemajuan subsektor agroindustri ini jauh lebih lamban dibandingkan dengansubsektor-subsektor lainnya dalam sektor industri. Dalam kaitan itulah kita mempersembahkan pada masyarakat bangsa Indonesia buku "AGROINDUSTRI SAPI POTONG: Prospek Pengembangan pada PJPT II", dikembangkan dari Lokakarya Strategi Operasional Investasi dan Perdagangan Subsektor Agroindustri dalam Era Globalisasi, yang diprakarsai oleh CIDES, Center for Information and Development Studies, Badan Kajian ICMI, Pusat Pengembangan Agribisnis, dan Jurnal Ulumul Quran. Telah banyak kemajuan-kemajuan dalam pembangunan pertanian yang dicapai dalam PJPT 1. Penduduk pedesaan di bawah garis kemiskinan telah menurun dari 44,2 juta atau 40,4% tahun 1976 menjadi 17,7 juta atau 14,3% tahun 1990. Walaupun secara relatif pangsa pertanian dalam menyerap tenaga kerja turun dari 64,2% tahun 1971 menjadi 49,3% tahun 1990, namun secara absolut jumlah yang bekerja di sektor pertanian bertambah dari 26,5 juta menjadi 35,5 juta. Begitu pula dengan pangsa kegiatan agroindustri dalam menyerap tenaga kerja meningkat dari 2,74 juta tahun 1975 menjadi 3,65 juta tahun 1980. Produksi peternakan, misalnya, meningkat secara mengesankan yakni daging 5,9%, telur 10,4%, dan susu 12,1%. Ekspor sayuran meningkat nilainya hampir tiga kali lipat dari sekitar 6 juta dolar AS tahun 1985 menjadi 17 juta dolar AS tahun 1990. Begitu juga dengan tanaman hias. Ekspor buah- buahan meningkat dari 840 ton tahun 1985 menjadi 3.000 ton tahun 1991. a636.2.033 a636.2.033 AZI a a00000001192