01964 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100002900122245013600151250001100287260006900298300001900367520128100386082000801667084001401675650001101689650001801700990001601718INLIS00000000000081620240729013248 a0010-0124000545ta240729 g 0 ind  a978-979-1159-21-00 aMakarim, A. Karim,;et al1 aProsiding Simposium V Tanaman Pangan: Inovasi Teknologi Tanaman Pangan :bKebijakan Penelitian dan Pengembangan /cA. Karim Makarim aBuku 1 aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,c2008 a255 ;c24,5 cm aBerbagai tantangan seperti perubahan iklim yang dipengaruhi oleh pemanasan global, perubahan biotipe dan strain beberapa hama dan penyakit, sistem produksi yang efisiensi dan ramah lingkungan, sen tuntutan akan kualitas pangan yang lebih baik memerlukan antisipasi dan perencanaan yang tepat sasaran. Satara lain, beras Nanga Pelalai inovasi teknologi melipu antara lain, Peningkatan beras Nasional P2BN 2 juta ton setara beras 20 dan 5% per tahun sampai 2009, swasembada jagung pada tahun 2007 berkelanjutan, bangkit kedelai menuju swasembada kedelai tahun 2015 pengembangan bio-fuel (bioetanol berbahan baku ubi kayu, sorgum dan jagung. Upaya peningkatan pasokan dan kualitas pangan, serta aksesibiliti/daya beli/pendapatan rumah tangga tani dapat ditempuh melalui adopsi teknologi pertanian. Percepatan pemasyarakatan inovasi teknologi pertanian tanaman pangan khususnya, dalam mendukung ketahanan pangan secara berkelanjutan, dapat melalui beberapa wadah/program Deptan yang telah dilaksanakan selama ini. Masalahnya adalah bagaimana melakukan koordinasi, integrasi dan sinergis program para eselon I teknis lingkup Deptan maupun program non Deptan. Untuk itu diperlukan peningkatan kemampuan para pejabat dan petugas dalam bidang manajemen pembangunan tanaman pangan. a633 a633 MAK p 4aPangan 4aRak Prosiding a00000001000