03358 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100100001900118245017900137260006500316300002900381650004400410700002400454700001800478700001900496700001500515520256400530711003403094INLIS00000000000075420240124021926 a0010-0124000483ta240124 g 0 ind  a979-8451-45-71 aKarmawati Elna1 aProsiding Konferensi Nasional Kelapa VI :bRevitalisasi Perkelapaan Melalui Pengembangan Produk Kesehatan dan Energi Alternatif /cBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan,c2006 a166 hlm :bIlus ;c26 cm 4aProsiding Konferensi Nasional Kelapa VI1 aLuntungan Henkie T.1 aMaya Iis Nana0 aArdana I Ketut0 aSusilowati aadalah tanaman perkebunan terluas kedua setelah kelapa sawit, tetapi penyebarannya meliputi seluruh provinsi di Indonesia sehingga melibatkan lebih banyak petani pemilik dibandingkan kelapa sawit. Sekitar 96% dari areal kelapa merupakan perkebunan rakyat yang diusahakan di kebun dan/atau di pekarangan, secara monokultur atau kebun campuran dan melibatkan sekitar 20 juta jiwa keluarga petani dan buruh tani. Namun demikian, usahatani kelapa belum mampu menjadi sumber pendapatan utama bagi keluarga tani karena produktivitas tanaman dan nilai tukar produk primer yang dihasilkan (kopra dan minyak) cenderung menurun. Sumberdaya manusia yang terlibat langsung di dalam usahatani kelapa saat ini adalah petani pemilik dan buruh tani yang memiliki berbagai keterbatasan seperti keterampilan, pendidikan, wawasan dan ekonomi, sehingga usahatani kelapa yang dilakukan tetap bersifat tradisional. Keterlibatan secara langsung dari pemerintah (instansi terkait) dan masyarakat konsumen (pedagang dan industri) di lapangan bersama petani sangat kurang, kalaupun ada tidak berkelanjutan dan berjalan sendiri-sendiri. Sejalan dengan perkembangan dinamika lingkungan strategisnya maka tema yang diangkat pada Konperensi Nasional Kelapa VI adalah "Revitalisasi Perkelapaan Melalui Pengembangan Produk Kesehatan dan Energi Alternatif. Konperensi ini terselenggara atas kerja sama Puslitbang Perkebunan, Badan Litbang Pertanian dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, pada tanggal 16-18 Mei 2006 dengan tujuan: (a). menggalang perhatian dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan bersama secara berkeadilan, (b). mendiskusikan peluang dan tantangan yang dihadapi sistem dan usaha agribisnis kelapa selang empat tahun terakhir, khususnya dalam aspek kesehatan dan energi, serta merumuskan alternatif-alternatif kebijakan cara pemecahannya, (c). mengkomunikasikan teknologi kelapa yang telah dihasilkan oleh institusi-institusi pemerintah dan pihak lainnya, serta (d). meningkatkan kerja sama antar pelaku-pelaku agribisnis kelapa melalui langkah-langkah konkrit. Makalah-makalah yang disajikan dalam sidang pleno, sidang kelompok maupun poster, dimuat dalam prosiding ini, begitu pula dengan rumusan, peserta yang hadir, instansi yang ikut pameran. Prosiding diterbitkan dalam 2 (dua) buku: Buku I memuat Makalah Utama, Makalah Kelompok I, dan informasi lainnya: Buku II memuat Makalah Kelompok II, Kelompok III, dan Makalah Poster. Terima kasih kepada Tim Penyunting yang telah bekerja keras sampai prosiding ini selesai. Semoga prosiding ini bermanfaat.2 aKonferensi Nasional Kelapa VI