02692 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100100002200118245007200140250001000212260006600222300002600288650003700314700001400351520205300365082001102418084001702429990001602446INLIS00000000000053920240115100952 a0010-0124000268ta240115 g 0 ind  a979-3871-04-01 aOka Adnyana, Made1 aPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG /cMade Oka Adnyana aKedua aJakarta :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2007 aix, 57 hlm ;c16,5 cm 4aPengembangan, Agribisnis, Jagung0 a[ et.al ] aDalam perekonomian nasional, jagung ditempatkan sebagai kontributor terbesar kedua setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Sumbangan jagung terhadap PDB terus meningkat setiap tahun, sekalipun saat krisis ekonomi. Pada tahun 2000, kontribusi jagung mencapai Rp 9,4 triliun dan pada tahun 2003 meningkat se- cara tajam menjadi Rp 18,2 triliun. Kondisi demikian mengindikasikan besarnya peranan jagung dalam memacu pertumbuhan subsektor tanaman pangan dan pertanian serta perekonomian nasional secara umum. Ditinjau dari potensi sumber daya yang dimiliki, Indonesia sebenarnya mampu berswasembada jagung dan bahkan mampu pula menjadi pemasok di pasar dunia. Untuk mewujudkan itu, diperlukan berbagai dukungan, baik teknologi dan investasi maupun kebijakan. Dari segi teknis operasional, upaya peningkatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas. Kini terdapat lebih dari 400 ribu ha lahan sawah yang potensial bagi peningkatan indeks pertanaman jagung dan di luar Jawa terdapat pula 20,5 juta ha lahan kering yang dapat dikembangkan. Untuk mendukung pengembangan jagung, Badan Litbang Pertanian telah dan terus berupaya menghasilkan berbagai teknologi produksi jagung. Buku ini berisikan pokok pikiran tentang prospek dan arah pengembangan jagung yang diharapkan dapat menyediakan informasi awal tentang pengembangan agribisnis jagung di Indonesia. Kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pembaca atas penerimaan yang positif terhadap buku Edisi Pertama. Pada buku Edisi Kedua ini telah dilakukan revisi pada strategi, kebijakan, dan program yang disusun dengan menggunakan analisis SWOT. Ada enam aspek yang dianalisis, yaitu penelitian dan pengembangan, sistem produksi benih, sistem produksi, panen dan pascapanen, distribusi dan pemasaran, serta kelembagaan. Di samping itu, juga telah ditambahkan lintasan peta jalan untuk mencapai target swasembada dan operasional kegiatan, serta uraian kelayakan investasi yang dibutuhkan untuk mempertahankan swasembada. a633.15 a633.15 OKA p a00000000626