02092 2200205 4500001002100000005001500021007000300036008004100039035002000080082001400100084002000114100001200134245004800146260007700194300002600271520154100297650001701838700001501855990001601870INLIS00000000000053220240115095952ta240115 g 0 ind  a0010-0124000261 a635.654.1 a635.654.1 MAR p0 aMarwoto1 aPTT Kacang Hijau :bPedoman Umum /cMarwoto aBogor :bBalai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian,c2009 aiii, 19hlm ;c24,5 cm aKacang hijau merupakan komoditas kacang-kacangan yang penting sebagai bahan pangan dan agroindustri serta penyedia sumber protein nabati yang murah bagi rakyat Indonesia. Kacang hijau memiliki keunggulan yaitu berumur genjah dan toleran kekeringan sehingga berpotensi untuk: a) meningkatkan Indek Pertanaman (IP) pada lahan dengan ketersediaan air terbatas, b) meningkatkan pendapatan petani, dan c) mengantisipasi dampak kekeringan akibat pemanasan global. Peluang peningkatan produksi kacang hijau masih cukup besar, dan dapat ditempuh melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam/panen. Senjang produktivitas antara rata-rata nasional dan rara-rata penelitian masih cukup besar, yaitu antara 0,5 - 1,0 t/ha. Oleh karena itu Departemen Pertanian melalui Direktorat Jendral Tanaman Pangan mulai tahun 2010 berupaya untuk meningkatkan produksi kacang hijau melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) bagi petani kacang hijau. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang pertanian mendukung program tersebut dengan inovasi teknologi produksi kacang hijau yang terbaru, yang dikemas dalam buku Pedoman Umum (Pedum) PTT kacang hijau. Pedum PTT kacang hijau disusun lebih praktis dan sederhana, dilengkapi dengan gambar-gambar, sehingga mudah untuk dipahami oleh petugas/penyuluh pertanian dan petani. Buku ini dimaksudkan pula sebagai rujukan utama dalam penyusunan materi penyuluhan dalam upaya peningkatan produksi kacang hijau dan pendapatan petani. 4aKacang Hijau0 a[ et.all ] a00000000619