03589 2200277 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100002400122245010000146250000600246260007800252300002500330650003900355650002300394700002400417700001000441700001400451700001200465520279000477082001103267084001703278990001603295INLIS00000000000052820240726030347 a0010-0124000257ta240726 g 0 ind  a978-979-98569-9-91 aBaliadi, Yuliantoro1 aPedoman - PENERAPAN REKOMENDASI PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN KEDELAI /cYuliantoro Baliadi a- aMalang :bBalai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian,c2008 axii,108 hlm ;c27 cm 4aPengendalian Hama Terpadu, Kedelai 4aRak Tanaman Pangan1 aTengkano, Wedanimbi0 aBedjo0 aSuharsono0 aSubandi aHingga tahun 2008, produksi kedelai nasional baru mampu memenuhi 35-40% kebulunan dalam negeri Pemenuhan kebutuhan nasional sebagian besar masih bersumber dari kedalal impor. Pada tahun 2007, impor kedelai selah mencapai 1,3 juta Ion. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi kedelai datam negeri melalui beberapa program terobosan, diantaranya Program Fontisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Primatani) yang bertujuan untuk mempercepat diseminasi dan adopsi teknologi inovatif terutama yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan rintisan Sekolah Lapang-Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai (SL-PTT Kedetal) yang bertujuan untuk mengembangkan PTT kedelai secara nasional pada tahun 2008 Beberapa teknologi Inovatif yang telah dihasilkan meliputi varietas unggul berdaya hasil tinggi dan teknologi budidaya pendukungnya. Namun demikian seringkali hasil panen kedelai di tingkat petani masih di bawah potensi hasil varietas kedelal yang ditanam, Kegagalan untuk mempertahankan hasil panen tinggi salah satunya akibat petani kurang mampu mengendalikan kompleks hama yang menyerang pertanaman kedelai Semenjak program swasembada kedelai pada tahun 1986 yang menekankan pada hasil tinggi, petani menganggap insektisida adalah salah satu sarana produksi utama Anggapan tersebut terbukti menimbulkan masalah resistensi hama terhadap Insektisida, resurjensi hama, peningkatan status satu jenis hama dan ledakan hama akibat punahnya musuh-musuh alami baik predator maupun parasitold yang sebelumnya bertindak sebagal penyangga ekosistem. Pengendalian Hama Hama secara Terpadu (PHT) merupakan konsep pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan komponen pengendalian yang selaras. terbukti tidak hanya meningkatkan produksi kedelai tetapi juga pendapatan petani Teknologi PHT melibatkan semua komponen yang berpeluang untuk menekan atau mencegah hama agar tidak mencapai ambang batas populasi merusak secara ekonomi (economic injury level/economic threshold). Kebanyakan komponen PHT bersifat pencegahan, yaitu varietas tahan, sanitasi, tanaman perangkap, tanam serentak, pergiliran tanaman, pendayagunaan musuh alami, dan aplikasi insektisida berdasarkan pada ambang ekonomi hama. Buku ini berbasis pada pedoman rekomendasi PHT Task-force Bappenas 1992-1994 yang sebagian besar merupakan hasil-hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Saya berharap buku pedoman ini dapar dijadikan acuan oleh institusi terkait di lingkup Departemen Pertanian dan dapa membantu masyarakat, pelajar, mahasiswa, petani, dan petugas pertanian d lapangan mengenai pengenalan hama kedelai, jenis hama pada setiap fasz pertumbuhan tanaman kedelai dan bagaimana cara mengendalikannya dengar menerapkan prinsip-prinsip PHT. a633.34 a633.34 BAL p a00000000614