03043 2200217 4500001002100000005001500021007000300036008004100039035002000080082001400100084002000114100002000134245020400154250000600358260006600364300002700430520229700457650004102754700001402795990001602809INLIS00000000000051120240404100448ta240404 g 0 ind  a0010-0124000240 a633.15/18 a633.15/18 SUR p1 aSuryana, Achmad1 aPanduan Pelaksana Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Jagung :bMengdengar, saya lupa; - Melihat, saya ingat; -Melakukan, saya paham; -Menemukan sendiri, saya kuasai /cAchmad Suryana a- aJakarta :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2008 av, 36 hnllm ;c23,6 cm aJagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional. Kebutuhan terhadap komoditas ini terus meningkat, baik untuk pangan maupun pakan dan industri, apalagi dengan berkembangnya usaha peternakan di Indonesia akhir-akhir ini. Pada saat produksi dalam negeri tidak mendukung, pemerintah harus mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional dan menekan volume impor, pemerintah telah mencanangkan program peningkatan produksi jagung sejak 2007 dengan sasaran swasembada. Salah satu strategi dalam peningkatan nasional jagung adalah meningkatkan produktivitas yang hingga kini baru mencapai 3,6 t/ha, sementara di tingkat penelitian dapat mencapai 5-10 t/ha. Dalam hal ini inovasi teknologi memegang peranan penting. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas unggul yang dibudidayakan dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) mampu meningkatkan produksi jagung dan efisiensi input produksi. Pengalaman menunjukkan pula bahwa Sekolah Lapang Pengendalian Hama secara Terpadu (SL-PHT) dengan sistem belajar langsung di lahan petani dapat mempercepat alih teknologi. Keberhasilan SL-PHT yang ditindaklanjuti oleh pengembangan SL-Iklim (SL-I) memberi inspirasi bagi pengembangan PTT melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dengan mensinergikan dan memperluas cakupan SL- PHT dan SL-I dengan sasaran peningkatan produksi dan efisiensi usahatani. Agar berdaya guna dan berhasil guna, SL-PTT dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan berbagai institusi yang kompeten, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun kecamatan, dan bahkan tingkat desa. Buku panduan pelaksanaan SL-VTT laging ini disun entonces pengalaman penyelenggaraan SL-PWT dan diperkaya dengan pengalamat dalam pengembangan inovasi teknologi jagung dengan pendekuates VTT & berbagai lokasi di Indonesia. Saya berharap buku panduan ini dapat dijadikan scan oleh insinusi terkait di lingkup Departemen Pertanian, narasumber, peletis, dan fasilitator atau pemandu lapang dalam pelaksanaan SL-FIT Jagung dalam upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani. Mudah-mudahan upaya kita untuk meningkatkan produksi jagung nasional mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT. 4aJagung, Pengelolaan, Tanaman Terpadu1 a[ et.al ] a00000002298