02761 2200253 4500001002100000005001500021007000300036008004100039035002000080082001100100084001800111100001400129245010500143260006900248300002800317520196900345650008102314700002302395700001802418700002102436700001602457700001802473990001602491INLIS00000000000045520240112032206ta240112 g 0 ind  a0010-0124000184 a633.18 a633.18 LAS p1 aLas Irsal1 aPanduan Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadi Padi Sawah Irigasi /cDepartemen Pertanian aBogor :bPusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan,c2002 a29 hlm :bIlus ;c26 cm aProduksi padi dalam dekade terakhir tidak lagi mengalami peningkatan yang berarti. Kalau pun terjadi peningkatan produksi, keuntungan yang diperoleh petani relatif tidak meningkat karena makin tingginya biaya produksi. Hingga saat ini lahan sawah irigasi tetap menjadi tulang punggung produksi padi naional. Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah, peningkatan produksi padi diupayakan dengan mengeksploitasi sebagian besar lahan sawah melalui program intensifikasi. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak tiga dekade lalu. Di satu sisi, program intensifikasi mampu meningkatkan produksi padi hingga diraihnya swasembada beras pada tahun 1984. Di sisi lain, telah terjadi penurunan produktivitas lahan. Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian dewasa ini yang lebih mem- fokuskan kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, maka program intensifikasi padi sudah selayaknya mendapat perbaikan dan penyempurnaan dari berbagai aspek, baik teknis maupun kelembagaan pendukung Panduan teknis ini berisikan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan Penge- lolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu Padi Sawah Irigasi. Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, panduan ini dapat dijadikan acuan bagi penyusunan materi pelatihan bagi PPL dan bahan untuk pembuatan brosur, poster, dan media informasi lainnya untuk penyebarluasan teknologi bagi petani Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) merupakan alternatif pengelolaan padi secara intensif pada lahan sawah beririgasi. Komponen- komponen pengelolaan tanarnan terpadu seperti pengelolaan hama terpadu (PHT), hara terpadu (INM), air terpadu (IWM), dan gulma terpadu (IweM) telah dipraktek- kan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, karena pengelolaannya masih parsial, maka hasilnya belum optimal. Model PTT dikembangkan secara holistik, dengan mengintegrasikan komponen-komponen yang terlibat dalam sistem produksi tanaman, sehingga diharapkan hasilnya akan lebih nyata. 4aPanduan Teknis Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadi Padi Sawah Irigasi1 aAbdurachman Sarlan1 aGani Anischan1 aMakarim A. Karim1 aPane Hamdan1 aToha Husin M. a00000000531