02861 2200289 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100100001700118245012900135260005400264300002800318650006100346650002300407700001400430700001900444700002200463700002000485520198900505082001102494084001802505990001602523990001602539990001602555INLIS00000000000042520240726034103 a0010-0124000154ta240726 g 0 ind  a979-540-021-51 aMakarim A.K.1 aBudi Daya dengan Pendekatan Pengelolaan Tanamana Terpadu :bPedoman Bagi Penyuluh Pertanian /cBalai Penelitian Tanaman Padi aSukamandi :bBalai Penelitian Tanaman Padi,c2004 a50 hlm :bIlus ;c24 cm 4aBudi Daya dengan Pendekatan Pengelolaan Tanamana Terpadu 4aRak Tanaman Pangan1 aLas Irsal1 aFagi Achmad M.1 aWidiarta I Nyoman1 aPasaribu Djuber aDalam beberapa tahun ke depan dikhawatirkan defisit antara produksi padi dan permintaan beras akan semakin besar. Hal ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya laju peningkatan permintaan sementara konversi lahan sawah produktif makin pesat dan laju peningkatan produksi padi nasional mengecil. Sejak dua dekade lalu kurva produksi padi cenderung melandai. Pengalaman menunjukkan penggunaan varietas padi unggul dengan teknik budi daya yang tepat telah memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan produksi padi. Meski demikian, varietas unggul yang telah dan sedang digunakan petani saat ini seperti IR64, Memberamo, Ciherang, Way Apoburu, Bondoyudo, Kalimas, dan Sintanur tidak mampu lagi berproduksi lebih tinggi karena kemampuan genetiknya terbatas. Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) yang bernaung di bawah Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) terus berupaya merakit varietas unggul berpotensi hasil tinggi. Salah satu terobosan yang dihasilkan adalah varietas unggul tipe baru (VUTB) yang dirakit dari plasma nutfah potensial yang dihimpun dari berbagai sumber, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Beberapa di antara sejumlah galur hasil persilangan itu memiliki harapan untuk dikembangkan, satu di antaranya telah dilepas pada tahun 2003 dengan nama VUTB Fatmawati. Uji adaptasi di berbagai lokasi yang cocok untuk VUTB menunjukkan bahwa VUTB Fatmawati mampu menghasilkan gabah 10-20% lebih tinggi dari IR64. Guna mendukung upaya peningkatan produksi padi nasional, penanaman VUTB diharapkan dapat segera meluas ke sentra-sentra produksi padi sawah irigasi. Pedoman ini disusun untuk digunakan dalam perluasan tanam VUTB dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (PTT). Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan dan penerbitan Pedoman Pengembangan VUTB ini kami sampaikan penghargaan dan terima kasih. a633.18 a633.18 MAK b a00000000608 a00000000609 a00000000610