02717 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059100001200100245011100112260006400223300002000287650006400307700002300371700002000394700002200414520200700436082001102443084001702454990001602471INLIS00000000000032620240110011306 a0010-0124000055ta240110 g 0 ind 0 aSuwarno1 aPanduan Teknis Produksi Benih dan Pengembangan padi Hibrida /cBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian aBogor :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2002 a24 hlm ;c27 cm 4aPanduan Teknis Produksi Benih dan Pengembangan padi Hibrida1 aSuprihatno Bambang1 aNugraha Udin S.1 aWidiarta I Nyoman aPelandalan produksi padi akhir-akhir ini disebabkan antara lain oleh degradasi lahan sawah, sementara program intensifikasi padi tidak banyak mengalami perbaikan. Selain itu, varietas unggul yang digunakan petani tidak dapat berproduksi lebih tinggi karena keterbatasan kemampuan genetik tanaman. Penggunaan pupuk dan pestisida secara tidak terkendali oleh sebagian petani tidak hanya menurunkan efisiensi usahatani padi tetapi juga merusak keseimbangan hara tanah dan mencemari lingkungan. Kalau keadaan ini terus dibiarkan, masalah yang dihadapi dalam berproduksi akan semakin kompleks. Kenyataan membuktikan pula bahwa sebagian besar petani tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk berproduksi sehingga keuntungan yang mereka peroleh dari usahatani padi relatif kecil. Sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian yang lebih memfokuskan kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani, maka program Intensifikasi padi sudah selayaknya mendapat perbaikan dan penyempurnaan dari berbagai aspek, baik teknis maupun kelembagaan pendukung Berangkat dari fenomena tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan dan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan akan mengimplementasikan Kegiatan Percontohan Peningkatan Produksi Padi Terpadu (P3T) di 14 propinsi di Indonesia. Merupakan perbaikan dari program Intensifikasi padi yang berkembang di kalangan petani saat ini, Kegiatan Percontohan P3T diimplementasikan melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu Padi Sawah Irigasi, teknologi Produksi Benih dan Pengembangan Padi Hibrida, dan Sistem Integrasi Padi Ternak yang didukung oleh Pengembangan Kelembagaan Usaha Agribisnis Terpadu. Kegiatan Percontohan P3T melibatkan berbagai institusi terkait, baik di tingkat pusat, propinsi maupun kabupaten. Panduan teknis ini berisikan penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan Produksi Benih dan Pengembangan Padi Hibrida dalam Kegiatan Percontohan P3T. a633.18 a633.18 SUW p a00000000355