01307 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100100001100122245007200133250000600205260003400211300003100245700000600276520073500282600002301017082000801040084001401048990001501062INLIS00000000000311520250728083939 a0010-0725000005ta250728 g 0 ind  a979-978-22-5140-11 aCokosu1 aDari Kediktatoran sampai mis saigon :bTodung Mulya Lubis /cSukoco a- aJakarta :bPT Gremedia,c2009 axi,347 hlm :bilus ;c20,10 a- aB ila pembaca kebetulan memegang buku ini, ketahuilah bahwa sebagian besar isinya adalah wawancara. Wawancara berbeda dari tulisan byline di mana klaim kepengarangan bisa dibunt. Wawancara adalah proses dua pihak, antara pewawancara yang penuh dengan persoalan yang ingin dijelaskan dan dipecah-kan, kalau memang ada; jadi sesuatu yang ingin dicari solusinya. Pihak kedua adalah yang diwawancarai yang sering diperlakukan sebagai resource person(s) tempat sumber informasi dan penge-tahuannya diharapkan mengalir bertumpah ruah. Interaksi ke-duanya menjadi sangat menentukan. Rangsangan intelektual yang satu diharapkan merangsang sumber intelektual yang lain, sebagaimana kebuntuan yang satu menyebabkan kebuntuan yang lain juga. 4aTodung Mulya Lubis a929 a929 COK d a0000002834