03852 2200193 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102100002200122245009400144260006600238300003800304520325800342650001203600650001803612650002803630INLIS00000000000220820240327101839ta240327 g 0 ind  a978-602-1520-83-3 a0010-03240003891 aWahab Ismail. Moh1 aKawasan Rumah Pangan Lestari: Pekarangan untuk Diversifikasi Pangan /cMoh. Ismail Wahab aJakarta :bBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2014 axiii, 483 hlm. :bilus ;c24,5 cm aLahan pekarangan telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber pangan. Dari waktu ke waktu, peran pekarangan sebagai sumber pangan terus menurun sejalan dengan semakin sempitnya lahan pekarangan akibat pertambahan jumlah penduduk, meningkatnya kesejahteraan dan kecenderungan diferensiasi/spesialisasi pekerjaan, semakin mudahnya memperoleh bahan pangan di pasar, serta terjadinya perubahan selera masyarakat. Saat ini aspek estetika dalam penataan pekarangan menjadi lebih dominan. Peran lahan pekarangan sebagai pemasok bahan pangan, dalam beberapa tahun terakhir kembali dimunculkan oleh pemerintah sebagai respon dari meningkatnya ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim global serta tingginya laju pertambahan penduduk dan alih fungsi lahan. Kesadaran masyarakat terhadap keseimbangan gizi dan perlunya penyediaan bahan pangan sehat bagi keluarga juga mendorong menguatnya upaya untuk memfungsikan kembali lahan pekarangan sebagai sumber pangan. Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai penyedia bahan pangan potensial bagi keluarga pada dasarnya merupakan salah satu wujud peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan. Komitmen pemerintah untuk melibatkan peran rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui program pemanfaatan pekarangan diaktulisasikan oleh Kementerian Pertanian, salah satunya melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sebagai scalling up dan replikasi dari Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (m-KRPL) yang diinisiasi oleh Badan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sejak tahun 2010. Buku ini merupakan suatu kumpulan tinjauan dan hasil kajian berbagai aspek pelaksanaan kegiatan pemanfaatan pekarangan yang ditulis oleh para peneliti dan penyuluh BPTP Jawa Tengah. Buku ini dibagi menjadi tujuh bagian dengan sistematika sebagai berikut: Bagian pertama, sebagai pengantar, disajikan dinamika kebijakan pekarangan di Indoneia serta gambaran umum implementasi m-KRPL di Provinsi Jawa Tengah. Bagian kedua menampilkan fungsi-fungsi pekarangan yang berkembang di masyarakat. Pada bagian ketiga, secara khusus disajikan pengelolaan perbibitan dalam m-KRPL karena dipandang sebagai faktor kunci keberlanjutan implementasi dan indikator berkembangnya m-KRPL di suatu kawasan. Peranan Wanita Tani dalam mKRPL ditampilkan pada bagian keempat karena KRPL pada awalnya memang ditujukan untuk menyempurnakan gerakan pemberdayaan wanita yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu Gerakan Perempuan untuk Optimalisasi Pekarangan dan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan/P2KP. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, berbagai aspek teknologi dikaji secara seksama oleh para peneliti dan penyuluh BPTP Jawa Tengah. Aspek teknologi dalam budi daya pekarangan ditampilkan pada bagian kelima Buku KRPL ini. Tujuan utama dari kegiatan m-KRPL adalah memberikan percontohan optimalisasi pekarangan dalam kawasan yang secara lestari diimplementasikan oleh masyarakat dan pada akhirnya dapat digunakan sebagai rujukan bagi replikasi dan scalling up oleh pemangku kepentingan. Untuk itu strategi diseminasi bagi keberlanjutan m-KRPL secara khusus disajikan pada bagian keenam. Sebagai makhluk yang rasional, kemanfaatan 4a1. KRPL 4a2. Pekarangan 4a3. Diversifikasi pangan