02858 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001100122084001700133100002000150245010300170260011100273300002400384650000900408650001500417650001900432250000600451520214500457990001402602INLIS00000000000013920240725083500 a0010-1023000077ta240725 f 0 ind  a978-602-6473-00-4 a636.52 a636.52 PRI k0 aPriyanti, Atien1 aKajian Ekonomik dan Pengembangan Inovasi Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) /cAtien Priyanti aJakarta :bPusat Penelitian dan Pengembangan PEternakan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian,c2016 avi, 61 Hlm ;c21 Cm 4aAyam 4aPeternakan 4aRak Pertenakan a1 aPengembangan usaha Ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) sangat prospektif yang dipicu dengan semakin maraknya wisata kuliner berbasis Ayam Kampung. Makanan khas Lombok "Ayam Taliwang" misalnya, memerlukan pasokan Ayam Kampung sebesar 15-16 ribu ekor/hari. Hal ini diduga akan terus meningkat seiring dengan dicanangkannya Pulau Lombok sebagai salah satu destinasi wisata halal dalarn World Halal Travel Awards 2015 di Abu Dhabi. Inovasi Ayam KUB terus dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap Ayam Kampung. Kegiatan penelitian harus dilakukan secara efektif, dimana kelayakan ekonomik dari inovasi Ayam KUB harus dilakukan. Hal ini diperlukan untuk menganalisis sejauh mana usaha dapat memberikan keuntungan yang layaknya sehingga usaha ini berkembang dan berkelanjutan serta kemungkinan akan mempengaruhi pasokan dan permintaan terhadap teknologi baru. Mempertimbangkan peluang penelitian dan pengembangan inovasi Ayam KUB yang prospektif, Tim Antisipatif dan Responsif Kebijakan Peternakan dan Veteriner (KAR-KSPV), Puslitbangnak menginisiasi untuk melakukan kajian "Kelayakan Ekonomik Inovasi Ayam KUB dan Peluang Pengembangan". Hal ini dilakukan melalui telaahan parameter teknis dan ekonomik di Balai Penelitian Ternak dan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dianggap berhasil dalam pengembangan Ayam KUB. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, seperti observasi langsung di Balal Penelitian Ternak dan di beberapa farm pelaku usaha pembibitan dan penetasan serta pembesaran Ayam KUB di NTB. Suatu diskusi dengan menghadirkan pelaku usaha Ayam KUB di NTB dilakukan sebelum melaksanakan observasi di lapang. Penghargaan yang setinggi-tingginya diberikan. kepada Kepala Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian NTB yang telah memfasilitasi kegiatan ini hinggal berlangsung dengan baik. Terima kasih juga disampaikan kepada seluruh tim yang telah berpartisipasi sehingga buku ini dapat diterbitkan. Semoga berbagai informasi yang dimuat dalam buku ini dapat memberikan inspirasi bagi kita semua dalam menghadapi peningkatan permintaan akan Ayam KUB. aB00097/23