01800 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082001100122084001700133100001400150245009700164250000600261260003200267300002500299650002000324650001700344650001900361520116300380990001501543INLIS00000000000013120240725100345 a0010-1023000069ta240725 f 0 ind  a978-602-1520-57-4 a631.47 a631.47 SAT m1 aSatono, S1 aMengelola Lahan Kering Terdegradasi Menjadi Lahan Pertanian Yang Lebih Produktif /cS.Satono a1 aBogor :bIAARD Press,c2013 aiii, 77 Hlm ;c21 Cm 4aLahan Pertanian 4aLahan Kering 4aRak Perkebunan aPertanian lahan kering umumnya memanfaatkan tanah yang mempunyai tingkat kesuburan rendah atau marginal dan mempunyai kelerengan datar sampai curam, serta jenis tanah Ultisols dan Oxisols. Kedua jenis tanah tersebut di Indonesia menempati luas lahan sekitar 47,5-51,0 juta ha yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Jawa. Lahan tersebut dikategorikan mempunyai sifat fisika tanah yang baik, namun tergolong peka terhadap erosi dan produktivitasnya sesungguhnya lebih rendah dari potensinya, sehingga diperlukan tindakan revitalisasi untuk meningkatkan produktivitasnya. Secara ringkas buku ini menjelaskan penyebab terjadinya penurunan produktivitas lahan dan memberikan alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk memulihkan kualitas lahan dimaksud serta dilengkapi dengan perencanaan usaha tani pada lahan kering terdegradasi. Terimakasih disampaikan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah memfasilitasi diterbitkannya buku ini serta kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk penyusunan buku ini. Saran konstruktif untuk penyempurnaannya diharapkan dan semoga buku ini bermanfaat. aB000188/23