02059 2200229 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059082001100100084001700111100001300128245005800141250000600199260011300205300002200318650001000340650001700350650001900367520142800386990001501814INLIS00000000000013020240725095921 a0010-1023000068ta240725 f 0 ind  a633.88 a633.88 YAN p0 aYanuardi1 aProfil Kelembagaan Tanaman Obat dan Jamur /cYanuardi a1 aJakarta :bKementrian Pertanian Direktorat Jendral Hortikultura. Diroktorat Sayuran dan Tanaman Obat,c2015 aiii, 126 ;c21 Cm 4aJamur 4aTanaman Obat 4aRak Perkebunan aKelembagaan usahatani tanaman obat dan jamur berperan penting dalam pengembangan dan perubahan pola usaha tani. Tingginya produksi namun tidak diimbangi dengan penguatan kelembagaan usaha tani akan berpengaruh pada penurunan efisiensi dan efektivitas usaha sehingga berdampak pada keberlanjutan agribisnis tanaman obat jamur Saat ini kelembagaan di bidang agribisnis tanaman obat dan jamur berupa kelompoktani, gapoktan dan asosiasi/industri sudah semakin tumbuh dan berkembang, namun sebagian besar keberadaannya dirasakan masih kurang efektif dan produktif. Kelembagaan yang didirikan masih bersifat kelembagaan tradisional dan berorientasi pada kepentingan perorangan, belum diperkuat oleh kemitraan yang saling menguntungkan sehingga perlu dijalin keterbukaan informasi antar pelaku usaha yang dapat memotivasi antar pelaku usaha Buku Profil Kelembagaan Tanaman Obat dan Jamur diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pelaku usaha dalam melakukan usahatani tanaman obat dan jamur sehingga membantu perluasan dan pengembagan skala usaha tani. Buku ini menampilkan profil kelembagaan pelaku usaha (kelompok tani, gapoktan, dan asosiasi) khususnya di beberapa wilayah sentra pengembangan tanaman obat dan jamur di wilayah Jawa, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten yang meliputi informasi komoditas yang diusahakan, standar mutu, pemasaran, dan kemitraan yang telah terjalin. aB000187/23