Teknologi Produksi Biji Botani Bawang Merah/TSS ( True Seed of Shallot) Rosliani, Rini text Jawa Barat Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) 2016 ind i, 33 Hlm ; 10,5Cm Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang termasuk dalam kelompok sayuran prioritas nasional yang mempunyai nilai strategis dan ekonomi tinggi. Kendala utama dalam peningkatan produksi bawang merah ialah tidak adanya jaminan ketersediaan benih bermutu dalam jumlah dan waktu yang diperlukan. KATA PENGANTAR Salah satu teknologi yang prospektif untuk dikembangkan dalam rangka mengatasi masalah perbenihan bawang merah nasional adalah penggunaan benih biji botani bawang merah atau True Seed of Shalllot (TSS) Beberapa keunggulan TSS adalah tanaman lebih sehat, nisbah perbanyakan tinggi (1:200) dan daya simpan lama (> 2 tahun). Dengan penggunaan TSS diharapkan penyediaan benih lebih bermutu dan tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) sebagai institusi di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menghasilkan teknologi produksi TSS. Sejak tahun 2013, Balitsa melalui kegiatan pengembangan on top Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah melakukan diseminasi teknologi produksi TSS di beberapa provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Para pemangku kepentingan (stakeholder) merespons positif terhadap teknologi produksi TSS. Rini Rosliani, dkk Biji Botani Bawang Bawang Merah 635.263 635.263 ROS t 978-979-8304-80-4 231020 20231020090705 INLIS000000000000126 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)