01869 2200193 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102100001700122245009200139260006700231300003200298520128600330650001901616700002401635700001601659INLIS00000000000132420240212111520ta240212 g 0 ind  a978-979-3628-46-2 a0010-02240002941 aBahar Syamsu1 aPetunjuk teknik budidaya ternak kambing /cBalai pengkajian teknologi pertanian jakarta aJakarta :bBalai pengkajian teknologi pertanian jakarta,c2019 avi, 21 Hlm :bilus ;c21 cm aPengembangan peternakan khususnya ternak kambing sebagai sumber protein hewani sedang dipacu sebagai sumber kebutuhan gizi untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Wilayah pengem- bangan tidak hanya terbatas pada wilayah daratan, namun juga dapat dilakukan pada wilayah kepulauan, salah satunya adalah di Pulau Pay- ung, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Ternak kambing yang dibudidayakan adalah jenis kambing per- ah yang dipelihara secara intensif dalam kandang model panggung. Manajemen pemberian pakan yang teratur dilakukan dengan mem- berikan pakan hijauan dan pakan konsentrat pada kambing. Manaje- men reproduksi dilakukan secara alami yaitu dengan mengawinkan kambing betina dewasa dengan ternak kambing pejantan secara kawin kelompok. Perkawinan yang dilakukan pada kandang kelompok ber- dasarkan 2 siklus berahi (42 hari). Untuk mendukung Standar Operasional Prosedur (SOP) mena- jemen pemeliharaan pada kelompok peternak, perlu disusun Petunjuk Teknis (Juknis) manajemen usaha ternak kambing. Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman dalam pelaksanaan budidaya ternak kamb- ing. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu penyusunan Petunjuk Teknis ini. Semoga bermanfaat, terima kasih. 4aTernak kambing1 aNeng Risris Sudolar1 aSaenab Andi