02543 2200217 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100245011400122260006000236300002900296650006100325650001900386110004200405520184000447082000802287084001402295990001602309INLIS00000000000119220240725024524 a0010-0224000162ta240725 g 0 ind  a978-979-15795-1-31 apemgelolaan lingkungan pertanian menuju mekanisme pembangunan bersih /cbalai penelitian lingkungan pertanian ajakenan :bbalai penelitian lingkungan pertanian,c2007 a227 Hlm :bill ;c24,9cm 4alingkungan pertanian menuju mekanisme pembangunan bersih 4aRak Mekanisasi0 abalai penelitian lingkungan pertanian aBalai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) merupakan salah satu unit pelaksana teknis lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Tugas pokok dan fungsi Balingtan adalah meneliti pencemaran lingkungan atmosfer, litosfer dan hidrosfer yang dapat mendegradasi lahan pertanian, dan cara penanggulangan pencemaran. Dalam melaksanakan tugasnya Balingtan berada dalam koordinasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BB-SDLP). Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan, kebutuhan gizi dan lingkungan menyebabkan isu pembangunan bersih semakin mencuat. Mekanisme pembangunan bersih mendapat perhatian komunitas internasional yang sering menjadi topik bahasan dalam berbagai forum diplomasi, bahkan dalam percaturan dan persaingan perdagangan. Empat isu penting yang berkaitan dengan masalah lingkungan pertanian, yaitu: (a) dampak usahatani, terutama usahatani padi sawah, padi rawa dan pasang surut dan usahatani tanaman perkebunan pada lahan bergambut terhadap perubahan iklim global akibat dari emisi gas rumah kaca (GRK), (b) dampak penggunaan berbagai input (agrokimia) terutama residu pestisida terhadap pencemaran lahan, air dan kualitas produk pertanian, (c) dampak limbah industri terhadap kesehatan manusia dan ternak akibat pencemaran logam berat, dan (d) degradasi sumberdaya alam akibat praktek pertanian yang mengabaikan kaidah konservasi dan daerah aliran sungai. Intensifikasi pertanian, berhasil meningkatkan produksi pertanian. Keberhasilan yang monumental adalah kenaikan produksi padi 3 kali lipat (dari hanya 18 juta ton pada tahun 1970 menjadi 54 juta ton pada tahun 2004). Kenaikan produksi padi itu dipacu oleh penggunaan pupuk anorganik dan pestisida. Kemajuan di sektor industri telah menyebabkan pencemaran logam berat di sungai dan waduk yang airnya a631 a631 BAL p a00000001306