02769 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059100005500100245007600155260006500231300003300296650002200329650001900351520214800370082001102518084001802529990001602547INLIS00000000000105620240725092640 a0010-0224000026ta240725 g 0 ind 0 aKepala Balai Penelitian Tanaman Tembakau Dan Serat1 aTembakau Virginia /cKepala Balai Penelitian Tanaman Tembakau Dan Serat aMalang :bBalai Penelitian Tanaman Tembakau Dan Serat,c2011 avi, 187 Hlm :bilus ;c25 cm 4aTembakau Virginia 4aRak Perkebunan aSuku Indian di Virginia, Amerika, pada mulanya biasa menanam Nicotiana rustica L. Dalam perkembangan selanjutnya para pendatang dari Spanyol yang tinggal di Ameri- ka juga menanam tembakau, tetapi spesiesnya berbeda, yaitu Nicotiana tabacum L. Ter- nyata tembakau yang ditanam oleh orang-orang Spanyol lebih berkembang karena lebih disukai oleh orang-orang Inggris. Pada tahun 1612 N. tabacum L. mulai diusahakan dengan menggunakan benih dari Trinidad. Di Eropa tembakau dari Amerika digolongkan sebagai dark air cured tobacco, di pasar London disebut sebagai "Oronoko". Sekitar tahun 1650 Edward Digges menanam tembakau (N. tabacum L.) di dataran dekat Sungai York dan menghasilkan bright tobacco, warnanya lebih cerah, lebih lembut, dan lebih aromatis dibanding Oronoko. Setelah tahun 1812 permintaan tembakau tersebut meningkat, penanamannya bergeser ke daerah Piedmont di Virginia dan North Carolina. Pada tahun 1832 Dr. Davis G. Tuck dari Halifax, Virginia, membuat paten cara pengolah- an menggunakan tungku perapian sehingga menghasilkan tembakau kerosok berwarna kuning Cara pengolahan tersebut belum distandarisasi sampai terjadinya Perang Sipil (Hawks dan Collins 1983). Dari sanalah kemudian muncul nama tembakau virginia. Di Indonesia tembakau virginia mulai ditanam di Bojonegoro pada tahun 1928 oleh PT British American Tobacco Ltd. (saat ini dikenal sebagai PT BAT Indonesia). Tujuan- nya adalah untuk kebutuhan tembakau untuk pabrik rokok putih yang ada di Indonesia (Soedarmanto dan Abdullah 1970). Ternyata N. tabacum yang ditanam oleh PT BAT tersebut berbeda dengan tembakau yang telah ada di Indonesia sebelumnya. Saat ini terdapat banyak varietas tembakau virginia yang diintroduksi ke Indonesia. Masing-masing varietas memiliki ciri tertentu. Perbedaan antar varietas dapat diamati dari secara keseluruhan atau bagian-bagiannya. Tulisan ini menguraikan dan mendeskripsikan morfologi dari bagian tanaman tembakau secara ringkas. Diharap- kan hal tersebut dapat membantu mengenal ciri morfologi sehingga dapat digunakan untuk mendeskripsikan dan membedakan berbagai varietas tembakau, khusunya temba- kau virginis. a633.71 a633.71 KEP t a00000001430