01570 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001200118084001800130100002900148245006300177250001000240260003700250300003200287520094100319600001401260600001001274990002201284990002201306INLIS00000000000518120220812034758 a0010-0822000038ta220812 0 ind  a9786237267287 a633.825 a633.825 SAN b1 aSANTOSO, Hieronymus Budi1 aBudidaya Empon-empon Berkhasiat /cHieronymus Budi Santoso aEd. 1 aYogyakarta :bAndi Offset,c2020 a142 hal. :bIlus ;c24,5 cm aSudah sejak lama nenek moyang kita memanfaatkan empon-empon. Entah sebagai bumbu dapur (penyedap masakan), minuman berkhasiat, bahan kosmetika-kecantikan, ramuan tradisional, peningkat daya tahan tubuh untuk menangkal virus dan sebagainya. Sebagai bahan dapur, rasa-rasanya kita tak pernah meninggalkan empon-empon. Seberapa pun empon-empon digunakan toh tetap harus hadir. Kata "empon-empon" berasal dari kata Jawa: "empu", artinya rimpang induk atau akar tinggal. Pengelompokan nama empon-empon tidak dilakukan berdasarkan klasifikasi dan kaidah ilmiah tertentu. Namun, ia dimaksudkan untuk menyebut sekelompok tanaman yang nilai ekonomisnya terletak pada rimpang dibandingkan bagian tanaman lainnya.Buku ini menyajikan budi daya dan khasiat 12 komoditas empon-empon yang didominasi oleh famili Zingiberaceae, yakni: temu lawak, temu putih, temu manga, temu kunci, temu hitam, temu giring, lengkuas, lempuyan kencur, jahe, dan bangle. 4aBudi daya 4aEmpon a3654/BPPSDMP/2021 a3654/BPPSDMP/2021