na INLIS000000000019086 20240910090636 0010-0924000165 ta 240910 | | | ARTVET1536 ARTVET1536 DYAH HARYUNINGTYAS S DINAMIKA FILARIASIS DI INDONESIA / DYAH HARYUNINGTYAS S Balai Penelitian Veteriner : Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis 9 DINAMIKA FILARIASIS DIDIK T SUBEKTI Filariasis limfatik yang juga dikenal dengan penyakit kaki gajah (Elephantiasis) beresiko pada lebih dari 1miliar orang pada lebih 80 negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 120 juta orang sudah terinfeksi dan 40 juta orang tidak teratasi secara serius. Daerah endemis filariasis tersebar luas di daerah tropis dan subtropis diseluruh dunia termasuk didalamnya Asia, Afrika, Cina, Pasifik dan sebagian Amerika. Di Indonesia kasus filariasis telah dilaporkan terjadi di berbagai daerah antara lain di Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Papua, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Tangerang, dan lebih dari 17 Kabupaten di Jawa Barat. Filariasis limfatik disebabkan oleh 3 spesies utama cacing filaria yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori Wuchereria bancrofti dan. Brugia Timori tidak memerlukan hewan sebagai reservoir. Brugia malayi diketahui bersifat zoonosis karena dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia melalui vektor nyamuk. Diduga lebih dari 73 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex dan Mansonia dapat mendukung perkembangan cacing filaria. Pengendalian penyakit filariasis ini adalah perlu segera dilaksanakan mengingat kejadinnya adalah terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu kontrol yang dilakukan adalah deteksi dini pada orang di daerah endemis dan pengobatan dengan segera bagi orang yang sudah terinfeksi. Dalam makalah ini akan dibahas etiologi, transmisi, patogenesis, gejala klinis, dan strategi kontrol dalam penanggulangannya. ARTVET1536