02580 2200157 4500001002100000005001500021035002000036008004100056082001100097090001100108100001800119700001700137245031600154260000900470500194300479INLIS00000000000212420240219092152 a0010-0521002124240219 | |  a--/596 a--/5960 aNatalia, lily0 aPriadi, Adin1 aBacteria as a causative agents of diarrhea in cattle and buffaloes in Indonesia = Bakteri penyebab diare pada sapi dan kerbau di Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor,5-6 September 2006. / Priadi, Adin ; Natalia, Lily (Balai Besar Penelitian Veteriner) /cNatalia, lily c2006 aABSTRAK : Diarrhea is a common problem in calves and buffalo calves, although diarrhea can also occur in adult animals. Many pathogens such as bacteria could cause diarrhea. Most farms that have been exposed to diarrhea causing pathogens will largely determine the health status of their animals. Ruminants diarrheas are commonly caused by more than one factors or pathologic agents. In this study, the faecal samples taken from cattle or buffalo suffered from diarrhea were collected from some areas in Indonesia such as Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi in West Java province and Kabupaten Hulu Sungai Utara in South Kalimantan province. Several bacterial agents causing diarrhea have been isolated such as Escherichia coli and Clostridium perfringens. Clostridial alpha and beta toxins were detected from intestinal contents of calves died of necrotic enteritis. Enterotoxemia is an important factor causing calf mortality / Diare adalah masalah umum yang dijumpai pada anak sapi dan kerbau, meskipun diare dapat juga terjadi pada hewan yang telah dewasa. Banyak agen yang bersifat patogen seperti bakteria dapat menyebabkan diare. Hampir semua peternakan yang telah terekspos agen penyakit penyebab diare akan sangat mempengaruhi status kesehatan ternaknya. Diare pada hewan ruminansia pada umumnya disebabkan oleh lebih dari satu faktor agen patologik. Dalam penelitian ini, sampel feses telah diambil dari sapi dan kerbau yang mengalami diare di beberapa daerah di Indonesia seperi Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi di Propinsi Jawa Barat dan Kabupaten Hulu Sungai Utara di Propinsi Kalimantan Selatan. Beberapa agen bakteri penyebab diaer telah dapat diisolasi seperti Escherichia coli dan Clostridium perfringens. Toksin alfa dan beta Clostridium perfrengens dapat dideteksi pada isi usus anak sapi dan kerbau yang mati karena nekrotik enteritis. Enterotoksemia merupakan faktor penting pada kematian anak sapi dan kerbau.