02131 2200193 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008003900059082001500098084001500113100001900128245005700147260013200204300000600336650002000342700001700362520155800379INLIS00000000001904320240909105347 a0010-0924000122ta240909 | | |  aARTVET1213 aARTVET12130 aENY MARTINDAH11 aTRYPANOSOMIASIS PADA TERNAK KERBAU /cENY MARTINDAH1 a1Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan :bLokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi a7 4aTRYPANOSOMIASIS0 aAMIR HUSEIN2 aTernak kerbau sejak lama telah diusahakan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai tenaga tarik, tenaga kerja dan penghasil pupuk selain diusahakan secara komersil sebagai komplemen daging sapi. Penyakit pada kerbau jika tidak dikendalikan dengan baik akan menjadi kendala dalam pengembangan komoditas ini. Trypanosomiasis (Surra) yang disebabkan oleh parasit darah Trypanosoma evansi merupakan penyakit yang cukup penting pada ternak kerbau, umumnya bersifat kronis bahkan tanpa gejala klinis (asimtomatis). Kerbau menunjukkan parasitemia lebih lama dan lebih tinggi daripada sapi sehingga diduga sebagai sumber penularan (reservoir) yang potensial bagi ternak lainnya. Kerugian utama akibat infeksi trypanosomiasis pada kerbau berupa: penurunan bobot badan, daya reproduksi rendah, keterlambatan pertumbuhan pada anak, penurunan daya kerja, kematian dan keadaan yang disebut imunosupresi (decreased immune responsiveness). Pengendalian Surra sepenuhnya masih tergantung pada pengobatan yang diberikan secara individual kepada hewan yang diduga terinfeksi dengan obat tripanocidal. Suramin merupakan obat tripanocidal yang efektif karena tidak ada resistensi sehingga dapat digunakan sebagai pencegahan dan pengendalian Surra, akan tetapi obat ini sulit diperoleh dan harganya mahal. Selayaknya pengobatan terhadap Tripanosomiasis (Surra) dilakukan secara strategis yaitu pada awal terjadi infeksi agar penyakit tidak menyebar dan perlu dicarikan obat alternatif yang murah, efektif, mudah aplikasinya serta mudah didapat.