SUPLAI GAS CO2 SECARA SEDERHANA UNTUK MEMBIAKKAN HAEMOPHILUS GALLINARUM Suprodjo HARDJOUTOMO text Lembaga Penelitian Penyakit Hewan 1980 Bulletin LPPH, Vol .12(19) p.7-18. (1980).
text
regular print
12
Haemophilus gallinarum (HG) merupakan bakteri penyebab snot menular (Infectious coryza) pada ayam. Bakteri Gram-negatif berbentuk batang bipolar ini memiliki daya tahan hidup yang lemah di luar tubuh inang. Pada suhu 45°C, HG dalam suspensi air hanya bertahan selama 6 menit, sementara pada suhu 50°C, hanya bertahan 2 menit (Elliot dan Lewis, 1934). Dalam air leding, eksudat infeksius HG dapat bertahan hingga 3 jam lebih, namun tidak lebih dari 4 jam, dan jika berasal dari media padat, HG akan mati dalam 2–4 menit setelah disuspensikan dalam air leding (Page, 1962). Pertumbuhan HG memerlukan media khusus yang mengandung faktor X dan V, seperti agar daging ayam, agar darah kuda defibrinasi, atau agar coklat, serta atmosfer tertentu dengan penambahan 10% CO2 untuk menunjang pertumbuhan (Schalm dan Beach, 1936). HG tidak dapat tumbuh dalam kondisi aerobik. Pada tahun 1976, penelitian di Bagian Bakteriologi mengalami kegagalan dalam menumbuhkan HG kering (lyophilized) dari NIAH Jepang karena keterbatasan suplai CO2. Upaya alternatif dilakukan dengan suplai CO2 menggunakan metode kimiawi sederhana. Penelitian ini menggunakan isolat lokal HG yang telah dikonfirmasi secara bakteriologis (Hardjoutomo, 1977). Suprodjo HARDJOUTOMO GAS CO2 ARTVET1027 ARTVET1027 241014 20241014084025 INLIS000000000019023 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)