01689 2200265 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245009300097100002000190700001100210250002000221260005000241300004700291082001300338650002200351650001500373650000900388650001500397650001400412650001000426084001900436500095100455990001701406INLIS00000000001860020240424012446 a0010-0623000010240424 0 ind 1 aPengelolaan Lahan Untuk Pertanaman Kedelai di Lahan Kering Sub-Optimal /cWiwik Hartatik aHartatik, Wiwik aIrawan aCetakan Pertama aJakarta :bKementerian Pertanian R. I.,c2022 aComputer Data (1 File: 928 KB) CD No. 1294 ae.712.24 4aAGRICULTURAL LAND 4aMANAGEMENT 4aLAND 4aPLANTATION 4aSOYA BEAN 4aPLANT ae.712.24/HAR/p aCD No. 1294 No. 6; 2023 Lahan suboptimal merupakan lahan yang telah mengalami degradasi atau lahan yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah dan tidak dapat mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Lahan suboptimal terdiri dari tanah mineral dan tanah rawa. Tanah mineral dapat berupa tanah mineral masam baik lahan kering maupun lahan sawah bukaan baru.Lahan suboptimal umumnya mempunyai kesuburan fisik, kimia dan biologi yang rendah sehingga memerlukan teknologi pembenah tanah untuk meningkatkan produktivitas tanah dan tanaman. Kedelai merupakan salah satu komoditas strategis untuk memenuhi kebutuhan pangan dan industri. Kedelai mengandung protein tinggi, kadar kolesterol rendah dan sebagai bahan baku pakan ternak. Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat dibandingkan tingkat produksi nasional, bahkan 10 tahun terakhir cenderung menurun baik luas panen maupun produksinya, sehingga harus dipenuhi dari impor. a110/BPV/2023