01531 2200241 4500001002100000005001500021035002000036008004100056245008800097110003200185260005000217300004800267020002200315082001400337650001500351650001400366650002700380650002000407650001900427084002000446500080600466990001701272INLIS00000000001859820240424012013 a0010-0623000008240424 0 ind 1 aPedoman Pencegahan dan Pengendalian Mpox (Monkeypox) /cKementerian Kesehatan R. I.0 aKementerian Kesehatan R. I. aJakarta :bKementerian Kesehatan R. I.,c2023 aComputer Data (1 File: 17,0 MB) CD No. 1292 a978-623-301-394-9 ae.578.821 4aPOXVIRIDAE 4aMONKEYPOX 4aPREVENTION AND CONTROL 4aMONKEYPOX VIRUS 4aVIRUS DISEASES ae.578.821/KEM/p aCD No. 1292 No. 6; 2023 Monkeypox (Mpox) merupakan emerging zoonosis yang disebabkan oleh MPXV. Seseorang yang terinfeksi mpox umumnya mengalami gejala ringan yang berlangsung selama 2-4 minggu. Namun, dapat berkembang menjadi gejala berat hingga dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini bersifat endemis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, namun sejak Mei 2022 kasus penyakit ini kembali merebak dan dilaporkan adanya temuan di negara-negara non endemis. Pada 23 Juli 2022 WHO telah mendeklarasikan wabah mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Pada 20 Agustus 2022, Indonesia pun telah melaporkan 1 (satu) kasus konfirmasi mpox. Upaya penyelidikan terus dilakukan untuk memahami pola penularan antar manusia di negara-negara non endemis tersebut. a108/BPV/2023