Etika Kesejahteraan Hewan dalam Penelitian dan Pengujian Implementasi dan Kendalanya text 2020 Wartazoa Vol. 30 No. 4, p. 211-22 Hewan coba memiliki peran penting dalam penelitian dan pengujian untuk meningkatkan kesehatan manusia dan hewan. Pemanfaatan hewan dalam penelitian harus seimbang antara ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai etika kesejahteraan hewan (kesrawan). Tulisan ini membahas Komisi Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan atau Animal Care Use Commiitte (IACUC), implikasi kesrawan dalam penelitian, klirens etik hewan dan kendala dalam implementasinya. Peranan IACUC dalam institusi untuk memastikan bahwa peneliti telah mempunyai klirens etik hewan dan memenuhi kaidah kesrawan dalam memanfaatkan hewan dalam penelitian. Persyaratan kesrawan yang harus dipenuhi adalah penerapan prinsip etika penelitian: respect (hormat), beneficiary (bermanfaat) dan justice (adil) terhadap hewan; prinsip 3Rs: Replacement (penggantian), Reduction (pengurangan), Refinement (perbaikan) dan 5F/freedom: kebebasan dari rasa lapar dan haus, rasa panas dan tidak nyaman, rasa nyeri, trauma dan penyakit, ketakutan dan stres serta mengekspresikan perilaku alami. Penerapan klirens etik hewan di Indonesia dalam riset telah banyak dipersyaratkan di berbagai institusi, namun menghadapi beberapa kendala dalam implementasinya antara lain: beberapa institusi belum memiliki IACUC, beberapa peneliti kurang memiliki kesadaran untuk mengajukan klirens etik hewan, keberatan dengan persyaratan IACUC, fasilitas hewan yang belum memenuhi persyaratan kesrawan dan masalah kompetensi penanganan hewan sesuai kesrawan. Sutiastuti Wahyuwardani; SM Noor; B Bakrie Kesejahteraan hewan, klirens etik, IACUC, penelitian ARTVET2343 ARTVET2343 20210825084551 INLIS000000000017829 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)