02148 2200181 4500001002100000005001500021035002000036245013800056250001300194300002900207856005100236260000900287082001500296084001500311600005700326520156800383990001501951INLIS00000000001782920210825084551 a0010-0821000001 aEtika Kesejahteraan Hewan dalam Penelitian dan Pengujian :bImplementasi dan Kendalanya /cSutiastuti Wahyuwardani; SM Noor; B Bakrie aWartazoa aVol. 30 No. 4, p. 211-22 ahttp://dx.doi.org/10.14334/wartazoa.v30i4.2529 c2020 aARTVET2343 aARTVET2343 4aKesejahteraan hewan, klirens etik, IACUC, penelitian aHewan coba memiliki peran penting dalam penelitian dan pengujian untuk meningkatkan kesehatan manusia dan hewan. Pemanfaatan hewan dalam penelitian harus seimbang antara ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai etika kesejahteraan hewan (kesrawan). Tulisan ini membahas Komisi Kesejahteraan dan Penggunaan Hewan atau Animal Care Use Commiitte (IACUC), implikasi kesrawan dalam penelitian, klirens etik hewan dan kendala dalam implementasinya. Peranan IACUC dalam institusi untuk memastikan bahwa peneliti telah mempunyai klirens etik hewan dan memenuhi kaidah kesrawan dalam memanfaatkan hewan dalam penelitian. Persyaratan kesrawan yang harus dipenuhi adalah penerapan prinsip etika penelitian: respect (hormat), beneficiary (bermanfaat) dan justice (adil) terhadap hewan; prinsip 3Rs: Replacement (penggantian), Reduction (pengurangan), Refinement (perbaikan) dan 5F/freedom: kebebasan dari rasa lapar dan haus, rasa panas dan tidak nyaman, rasa nyeri, trauma dan penyakit, ketakutan dan stres serta mengekspresikan perilaku alami. Penerapan klirens etik hewan di Indonesia dalam riset telah banyak dipersyaratkan di berbagai institusi, namun menghadapi beberapa kendala dalam implementasinya antara lain: beberapa institusi belum memiliki IACUC, beberapa peneliti kurang memiliki kesadaran untuk mengajukan klirens etik hewan, keberatan dengan persyaratan IACUC, fasilitas hewan yang belum memenuhi persyaratan kesrawan dan masalah kompetensi penanganan hewan sesuai kesrawan. aARTVET2343