02490 2200241 4500001002100000005001500021035002000036245016200056700001200218700001800230700001400248700001600262250002900278260000900307300002800316084001500344082001500359008003900374650006300413520171300476856004402189990001502233INLIS00000000001777820210826100334 a0010-0721002310 aAnalisis Keberlanjutan Pengelolaan Limbah di Instansi Karantina Hewan (IKH) Ruminansia Besar /cZainuddin, N.; Khariri; Maarif, M. S.; Riani, E.; Noor, S. M. aKhariri aMaarif, M. S. aRiani, E. aNoor, S. M. aJurnal Ekologi Kesehatan c2020 aVol. 19 (1), p. 45 - 58 aARTVET2358 aARTVET2358210826 | | |  4aKeberlanjutan, instalasi karantina hewan, atribut, dimensi aIndonesia mengatur pengamatan pasca-masuk hewan potong melalui Instalasi Karantina Hewan (IKH). Pemerintah telah melakukan kebijakan untuk pencegahan atau meminimalkan risiko penyebaran organisme penyakit hewan dan zoonosis pada kegiatan impor hewan dipintu masuk yaitu IKH. Untuk keberlanjutan keberadaan IKH, perlu dilakukan analisis keberlanjutan pengelolaan limbah IKH, karena kesalahan dalam pengelolaan limbah dapat menimbulkan dampak penyakit dan pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi dan menentukan keberlanjutan IKH berdasarkan 5 dimensi, yaitu dimensi-dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial dan kelembagaan. IKH yang diambil sebagai objek penelitian adalah satu IKH pemerintah dan satu IKH swasta. Penelitian dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dianalisa dengan menggunakan modifikasi metode Rap-fish dengan Multidimensional Scaling yang disebut Rap-IKH. Hasil penelitian menunjukkan keberlanjutan IKH swasta dalam multidimensi aspek menunjukkan indeks keberlanjutan 57,47, masing-masing ditunjukkan dari dimensi ekologi (54,17), ekonomi (70,12), sosial (57,47), teknologi (54,89), dan kelembagaan (50,73). Sedangkan IKH pemerintah menunjukkan hasil yang kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan 45,02, masing-masing dari dimensi ekologi (49,24), ekonomi (45,30), sosial (55,77), teknologi (29,27) dan dimensi kelembagaan (43,53). Analisis leverage atribut menunjukkan bahwa dari 54 atribut yang ada, terdapat 12 atribut sensitif sebagai faktor kunci keberlanjutan pengelolaan limbah IKH. ahttps://doi.org/10.22435/jek.v19i1.1613 aARTVET2358