02084 2200229 4500001002100000005001500021035002000036245019000056700002000246700002200266700005300288250001300341260000900354300002600363084001500389082001500404008003900419650007700458520125300535856005101788990001501839INLIS00000000001777620210826101957 a0010-0721002308 aAfrican Swine Fever: Penyakit Emerging yang Mengancam Peternakan Babi di Dunia /cSendow, Indrawati; Ratnawati, Atik; Dharmayanti, NLPI; Saepulloh, M. (Balai Besar Penelitian Veteriner) aRatnawati, Atik aDharmayanti, NLPI aSaepulloh, M. (Balai Besar Penelitian Veteriner) aWARTAZOA c2020 aVol. 30 (1), p. 15-24 aARTVET2356 aARTVET2356210826 | | |  4aAfrican Swine Fever, karakteristik, penularan, pencegahan, swill feeding aAfrican swine fever (ASF) merupakan penyakit infeksius pada babi yang disebabkan oleh virus DNA beruntai ganda dari family Asfarviridae. Penyakit ini umumnya ditandai dengan perdarahan pada telinga, punggung dan kaki. Virus ini menyebabkan kematian dan mempunyai dampak ekonomi yang besar, namun penyakit ASF tidak bersifat zoonosis sehingga tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia. Penyakit ini telah menyebar ke seluruh Asia dalam waktu yang relatif singkat pada tahun 2019, bahkan telah dilaporkan penyakit ini masuk ke Indonesia sejak akhir tahun 2019. Tulisan ini membahas penyakit ASF, cara penularan, cara diagnosis dan penanganannya. Pencegahan yang efektif dan kontrol penyakit ASF belum ada. Beberapa jenis vaksin telah dikembangkan namun vaksin tersebut dinilai tidak efektif sedangkan vaksin komersial belum tersedia. Keamanan dan efektivitas vaksin masih harus dipertimbangkan karena sifat virus ASF yang sangat unik dan berbeda dengan virus DNA lainnya Oleh karena itu, pencegahan penyakit ASF harus dilakukan dengan melakukan biosekuriti yang ketat, menerapkan regulasi tentang lalu lintas babi dan produk babi ke suatu wilayah atau negara. ahttp://dx.doi.org/10.14334/wartazoa.v30i1.2479 aARTVET2356