01648 2200193 4500001002100000005001500021035002000036245028600056700006500342250007900407260000900486300004700495084001500542082001500557008003900572650007000611520075800681990001501439INLIS00000000001767220221207075300 a0010-0721002204 aDaya antibakteri minyak atsiri kulit jeruk nipis (citrus aurantifolia swingle )terhadap bakteri staphycoccus epidermis, staphycoccus aureus, escherichia coli dan pseudomonas sp. SECARA IN VITRO. /cPoeloengan, Masniari ; Noor,Susan M(Balai Penelitian Veteriner, Bogor (Indonesia)). aNoor,Susan M(Balai Penelitian Veteriner, Bogor (Indonesia)). aProsiding Seminar Nasional Dan pameran Teknologi Tanaman Obat Dan Aromatik c2007 aBogor 6 September 2007. p.586-590. (2007). aARTVET2018 aARTVET2018221207 | | |  4aCitrus aurantifolia, minyak atsiri, daun jeruk nipis, antibakteri aEfektivitas antibakteri minyak atsiri kulit daun jeruk nipis (Citrus auratifolia Swingle) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis, S. aureus, Escherichia coli dan Pseudornonas sp. telah diuji di Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet) Bogor. Rancangan percobaan adalah acak lengkap pola faktorial 3x4 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi minyak atsiri (50%, 75%, dan 100%) dan faktor kedua adalah 4 isolat bakteri. Hasil pengukuran diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan menunjukkan bahwa makin tinggi konsentrasi minyak atsiri yang digunakan, makin besar DDH pertumbuhan bakteri yang terbentuk. Daya antibakteri minyak atsiri kulit jeruk nipis paling sensitif terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. aARTVET2018