02059 2200181 4500001002100000005001500021035002000036245011200056250013600168260004500304300001100349084001500360082001500375008003900390100002100429520141200450990001501862INLIS00000000001739520241111101730 a0010-07210019271 aStudi Prevalensi Caplak pada Kambing di Tiga Kecamatan Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat /cDrh. J. Manurung aKumpulan Makalah Anggota PDHI Cabang Jawa Barat II, Bogor pada Kongres XI dan Konferensi Ilmiah V PDHI. Yogyakarta. 11-13 Juli 1991 aBalai Penelitian Veteriner, Bogor,c1991 a6 hlm. aARTVET1927 aARTVET1927241111 | | | 0 aDrh. J. Manurung aStudi ini untuk mengetahui prevalensi caplak pada kambing dibeberapa desa di kecamatan Cibaliung ,Cimanggu dan Cigeulis,kabupaten Pandeglang .Pengamatan dilakukan secara random ,caplak diambil dari 3 lokasi permukaan kulit kambing yang masing masing seluas 4 cm z .Dari pengamatan sebanyak 273 ekor kambing yang dipelihara secara tradisional ,milik 39 peternak yang tersebar pada 9 desa di kecamatan tersebut diatas ,ditemukan hanya 2 jenis caplak: Haemaphysalis bispinosa dan Rhipicephalus sanguineus.Kambing yang terinfestasi caplak adalah sebanyak 72,2% ,dari jumlah tersebut yang hanya terinfestasi caplak 24,2 % . Sedangkan yang 48 % lainnya terinfestasi campuran caplak dengan kutu,pinjal dan tungau dengan perincian sebagai berikut:terinfestasi campuran caplak dengan Damalinia caprae31,5 % ,campuran Haemaphysalis dan Sarcoptes scabiei 6,2 %,campuran Haemaphysalis,Damalinia dan Linognathus stenopsis 4,8 % ,campuran Haemaphysalis,Damalinia,Linoghnathusdan Ctenocephalides felis2,6 %.Campuran Haemaphysalis dan Demodex caprae 0,4 % dan campuran Rhipicephalus dan Linognathus 2,6 %.Kambing yang terinfestasi caplak 5-10 ekor/4 cm I permukaan kulit sebanyak 21,3 . Pengamatan secara klinis akibat infestasi caplak khususnya yang di pinggir daun telinga nampak seperti kudis sehingga mengakibatkan harga jual kambing menjadi rendah.Karena itu perlu diperhatikan pemberantasannya. aARTVET1927