Efikasi, Mekanisme dan Resistensi Antiviral Neuraminidase Inhibitor dan Adamantane pada Avian Influenza Dyah Ayu Hewajuli text 2019 id Vol. 29 (2), p. 061-074 Dyah Ayu Hewajuli Vaksinasi dan pengobatan dengan antiviral merupakan pengendalian untuk mengatasi influenza. Kegagalan efektivitas vaksin sering terjadi karena munculnya varian strain virus. Terdapat dua jenis obat antiviral yaitu profilaktik dan kuratif yaitu M2 ion channel inhibitors (adamantane; amantadin dan rimantadin) dan neuraminidase (NA) inhibitors (NAIs; oseltamivir, zanamivir, peramivir, laninamivir). Sintesis dan modifikasi neuraminidase (NA) inhibitors (NAIs) dapat meningkatkan efikasi antiviralnya. Mekanisme inhibitor neuraminidase adalah mencegah infeksi dengan cara menghambat pelepasan virus dari sel inang. Adamantane merupakan obat antiviral yang menghambat secara selektif aliran ion H + yang melalui saluran protein M2 sehingga mencegah partikel virus uncoating masuk ke dalam endosom. Substitusi H275Y, S247N, I223L, K150N, R292K, I222T, R152K, R1 18K, E1 19V pada protein NA menyebabkan resistensi virus avian influenza terhadap neuraminidase inhibitor. Kombinasi mutasi (S247N, I223L, K150N) meningkatkan resistensi virus influenza A (H5N1). Penyebaran resistensi adamantane dilaporkan bervariasi diantara subtipe HA, spesies inang, periode isolasi, dan wilayah. Mutasi pada residu 26, 27, 30, 31 atau 34 protein M2 domain transmembran menyebabkan resistensi adamantane . Substitusi unik (V27I) pada protein M2 subtipe H5N1 clade 2.3.2 yang diisolasi di Indonesia pada tahun 2016 berkontribusi terhadap resistensi amantadin. Kombinasi antiviral (M2 ion channel inhibitors dan neuraminidase inhibitors bersifat efektif untuk pengobatan influenza A yang telah resisten terhadap neuraminidase inhibitor. NONE 240212 20240212024027 INLIS000000000015175 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)