01896 2200349 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001600128100001200144245008000156250001100236260004100247300003200288650001100320700001400331700001100345520101200356600001201368600001401380600001101394500002701405990001901432990001901451990001901470990001901489990001901508990001901527INLIS00000000000008220221203090756 a0010-0122000049ta221203 0 ind  a979-006-055-6 a636.5 a636.5 FAD b1 aFadilah1 aBeternak unggas bebas flu burung /cRoni Fadilah, Iswandari, Agustin Polana aCet. I aJakarta :bAgro Media Pustaka,c2007 avi, 94 p. :bilus. ;c23 cm 4aUnggas1 aIswandari1 aPolana aSejak permulaan abad ke-18, penyakit influensa (flu) telah memakan banyak korban jiwa. Bahkan, pada tahun 1918 -- 1919 penyakit flu yang dikenal dengan istilah spanish flu (virus influenza H1N1) ini telah menjadi penyebab tingkat kematian tinggi pada manusia. Disusul pada tahun 1957-1958 mewabahnya penyakit asian flu (virus influensa H2N2) dan tahun 1968-1969 mewabah penyakit hong kong flu (virus influensa H3N2). Wabah penyakit influensa terkini dikenal dengan istilah penyakit flu burung (avian influenza; Al) yang disebabkan infeksi virus influensa H5N1. Wabah ini terjadi sekitar tahun 2003 sampai sekarang (awal 2007) dan telah melanda beberapa negara. Penjelasan dimulai dari flu burung tidak perlu ditakuti, pembagian daerah berdasarkan penyebaran penyakit flu burung, pencegahan dan pengendalian flu burung di peternakan unggas skala kecil, dilanjutkan dengan pencegahan dan pengendalian flu burung di peternakan unggas skala besar, pencegahan flu burung pada manusia, kerugian akibat flu burung.14aFadilah14aIswandari14aPolana adi Rak Unggas, Kelinci a2232/BBPP/B/07 a2235/BBPP/B/07 a2233/BBPP/B/07 a2230/BBPP/B/07 a2234/BBPP/B/07 a2231/BBPP/B/07