01848 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001600128100001500144245005400159250001100213260005400224300003300278520119200311600001501503600001101518500002701529990001901556990001901575INLIS00000000000005520221203060140 a0010-0122000022ta221203 0 ind  a979-420-716-0 a636.5 a636.5 MUL i1 aMulyantini1 aIlmu Manajemen Ternak Unggas /cN.G.A. Mulyantini aCet. I aYogyakarta :bGadjah Mada University Press,c2010 aix, 226 p. :bilus. ;c21 cm aPerkembangan industri unggas mampu membantu perekonomian Indonesia, sehingga dapat mencapai swasembada daging dan telur ayam dengan konsumen yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Sayangnya, masih ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan ternak unggas di Indonesia di antaranya adalah tingginya harga pakan. Hal ini disebabkan karena bahan baku pakan masih ada yang harus diimpor misalnya jagung, bungkil kedelai, tepung daging, tepung ikan, dan pakan tambahan, sehingga menyebabkan harganya tinggi dan berfluktuasi, serta ketersediaannya sering menimbulkan masalah. Padahal, dalam usaha peternakan unggas khususnya ayam pedaging, biaya pakan merupakan biaya produksi terbesar yaitu sekitar 60-70 % dari total biaya produksi. Hal ini memerlukan kreativitas dan inovasi baru dalam penyusunan pakan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia untuk dijadikan bahan pakan unggas yang berkualitas, sehingga tidak lagi bergantung pada produk impor. Pembahasan dimulai dari manajemen pakan, dilanjutkan manajemen perkandangan, manajemen penetasan, manajemen cahaya, manajemen pengendalian penyakit, manajemen limbah, dan terakhir manajemen pemasaran.14aMulyantini 4aUnggas adi Rak Unggas, Kelinci a4303/BBPP/B/11 a4304/BBPP/B/11