01953 2200277 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020002200080035002000102082001400122084002000136100001400156245016100170250001100331260004100342300003400383500002900417520113700446600001401583600000801597650002401605700000801629990001901637990001901656INLIS00000000000023420231205085856ta231205 0 ind  a978-602-462-198-8 a0010-0722000015 a338.43.02 a338.43.02 HAN i1 aHandajani1 aIdentifikasi potensi wilayah berbasis agroekosistem : Panduan bagi penggiat kegiatan keberpihakan perencanaan di perdesaan /cTri Handajani, Karel D. I. Sir aCet. I aMalang :bMedia Nusa Creative,c2019 axii, 146 p. :bilus. ;c23 cm adi Rak Terbitan Internal aPembangunan otonomi pemerintah desa yang menitik beratkan proses pembangunan harus diletakkan dalam kerangka sistem kebijakan dan strategi yang memungkinkan terjadinya akselerasi pemerintahan desa terhadap berbagai akses pertumbuhan sosial ekonomi, kemanusiaan dan penguatan kelembagaan sesuai potensi wilayah tersebut. Pelaksanaan pembangunan tidak saja menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh institusi/ kelembagaan dan partisipasi masyarakat dengan memperhatikan keterkaitan dengan bidang atau aspek pengembangan lainnya. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh dengan merancang pengembangan kawasan perdesaan secara terpadu mencakup kebutuhan sosial, ekonomi, budaya, politik, sumber daya alam, ilmu pengetahuan/ teknologi, pertahanan, dan keamanan. Perencanaan terpadu merupakan suatu pendekatan perencanaan yang melibatkan unit-unit yang lebih kecil, unit yang terabaikan dengan memperhitungkan aspek atau bidang lainnya secara sinergis dan menyeluruh serta diletakkan pola kerja bertahap dalam kerangka strategis pembangunan yang tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.14aHandajani14aSir 4aKebijakan Pertanian1 aSir a00044/102021/H a00098/072022/H