02394 2200241 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001000118084001600128100001300144245004700157250001400204260003500218300003600253650002100289520179300310600001302103500001702116990001902133INLIS00000000000019620240417015916 a0010-0522000016ta240417 0 ind  a979-3715-05-7 a28-47 a28-47 AL- l1 aal-Qarni1 aLa tahzan jangan bersedih /cAidh al-Qarni aCet. XLII aJakarta :bQisthi Press,c2007 axxvii, 567 p. :bilus. ;c25 cm 4aPendidikan islam aDi mana saja, di zaman modern ini, permasalahan yang dihadapi oleh manusia sama saja. Manusia yang dibesarkan dalam latar belakang yang dibentuk oleh generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan arus budaya global yang sama sekali baru, tapi harus disikapi, disinggung, diseleksi, bahkan diterima. Sehingga tidak ada bedanya di mana pun kita hidup: Di Indonesia, di Eropa, di Amerika, di Saudi Arabia atau di pedalaman Afrika. Sangat padat dengan nuansa rabbani tanpa mengesampingkan sisi-sisi duniawi. Kita diajak untuk menatap dunia ini dengan pandangan yang seimbang, menjadi idealis dengan tetap realistis, menjadi duniawi dan ukhrawi sekaligus, mempersiapkan kehidupan masa kini namun tidak lupa masa depan, diajak bekerja dengan keras dan diajak pula beristirahat. Pembahasan merupakan resep-resep manjur, yang menunjukkan kepada kita bagaimana harus meniti jalan kehidupan dan membangun kehidupan yang bahagia dengan berpedoman pada satu kata: jangan bersedih. Dengan kata kunci ini dapat menjalani kehidupan dengan penuh semangat. Tidak akan pernah dirisaukan oleh masa lalu yang telah lewat dan tidak pula dicemaskan oleh masa depan yang akan datang. Menjadi manusia masa kini yang bekerja pada hari ini dengan mencurahkan segenap kekuatan dan pikiran yang ada dengan keyakinan bahwa hasil akhirnya kita serahkan kepada Allah. Dunia ini akan menjadi sangat indah jika menikmatinya dengan senyuman, bukan dengan muram durja serta kesedihan yang berlarut-larut. Perasaan bahwa jiwa, kalbu, nurani, dan pikiran kita tercerahkan, dan pada saat yang bersamaan kita merasakan adanya peningkatan kualitas kehidupan ini. Selanjutnya, akan lahir dari diri rasa simpati dan empati kepada orang lain, rasa peduli kepada sesama dan, yang lebih penting, kedekatan dengan Sang Maha Pencipta.14aal-Qarni adi Rak Agama a2759/BBPP/B/08