01801 2200253 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001100118084001700129100001200146245007100158250001100229260004300240300003300283650002500316520112900341600001201470500002101482990002201503990002201525INLIS00000000000014720240223022328 a0010-0422000018ta240223 0 ind  a979-421-485-x a631.54 a631.54 LAK f1 aLakitan1 aFisiologi pertumbuhan dan perkembangan tanaman /cBenyamin Lakitan aCet. I aJakarta :bRajagrafindo Persada,c1996 axv, 218 p. :bilus. ;c21 cm 4aPemeliharaan tanaman aTinggi tanaman merupakan indikator pertumbuhan yang paling mudah untuk diukur. Tinggi tanaman sebagai indikator pertumbuhan dapat dianjurkan pada tanaman berbatang tunggal dengan percabangan lateral yang terbatas dan tumbuh pada kondisi intensitas cahaya yang optimal. Akan tetapi tinggi tanaman menjadi kurang berarti jika tanaman tumbuh pada kondisi intensitas cahaya yang suboptimal, sehingga terjadi etiolasi. Tinggi tanaman juga kurang dapat dianjurkan untuk tanaman dengan cabang lateral yang berkembang sangat ekstensif. Luas daun dapat diukur dengan menggunakan alat leaf area meter. Volume akar sering diukur dalam mengkaji pertumbuhan sistem perakaran tanaman. Pengukuran ini dilakukan dengan cara memasukkan sistem perakaran tersebut dalam air dengan volume yang telah diketahui. Berat tanaman sebagai indikator pertumbuhan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni berdasarkan berat segar atau berat kering. Prinsip bahwa perkembangan tanaman dipengaruhi oleh suatu bahan kimia tertentu. Setelah diidentifikasi ada 5 kelompok hormon yang mempengaruhi adalah auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen.14aLakitan adi Rak Pertanian a285/BBDAPTHT/B/04 a284/BBDAPTHT/B/04