Cite This        Tampung        Export Record
Judul Brucella Melitensis Pengembangan Metode Diagnosis Sebagai Kandidat Metode Standard Nasional
Pengarang Bagoes Poermadjaja
Rosmiaty
Siswani
Muflihanah
Titis F.D.
Mirna
EDISI Vol. 1(6): 2015
Penerbitan Jakarta Direktorat Kesehatan Hewan 2015
Deskripsi Fisik p. 103-109
ISBN 2087-1279
Subjek Immunology -- Methods -- Epidemiology -- INFECTIOUS DISEASES -- DIAGNOSIS -- zOONOSES -- Disease Surveillance -- Brucella Melitensis -- Goats -- Public Health
Catatan Brucellosis pada ruminansia kecil, khususnya kambing dan dom ba merupakan penyakit menular yang sangat penting terutama dari aspek kesehatan masyrakat (Public health) mengingat penyakit ini menyebabkan dampak zoonosis yang tinggi berupa kematian pad manusia. Penyebab utama brucellosis pada kambing domba disebabkan oleh kuman Brucella melitensis. Brucellosis menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, antara lain terjadinya keguguran, ternak lahir lemah, penurunan produksi susu dan peradangan pada persendian. Di Indonesia status kejadian brucellosis pada kambing dan domba belum banyak diketahui dan dilaporkan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang epidemiologi penyakit, dampak zoonosis dan ekonomi yang disebabkan oleh brucellosis dan juga keterbatasan pemahaman tentang metode diagnosis penyakit ini. Keterbatasan bahkan ketidaktersedianya data tentang kejadian penyakit ini di Indonesia berdampak pada terhambatnya perdagangan internasional terutama dalam proses ekportasi komoditas ternak k
Bentuk Karya Tidak ada kode yang sesuai
Target Pembaca Tidak ada kode yang sesuai

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 INLIS000000000000291
005 20210504113922
008 210504||||||||| | ||| |||| || |
020 $a 2087-1279
035 0010-0521000027
041 $a id
082 0 $a Brucellosis Surveillance
090 $a 636.09/DIR/p
100 0 $a Bagoes Poermadjaja
245 0 0 $a Brucella Melitensis Pengembangan Metode Diagnosis Sebagai Kandidat Metode Standard Nasional
250 $a Vol. 1(6): 2015
260 $a Jakarta $b Direktorat Kesehatan Hewan $c 2015
300 $a p. 103-109
500 $a Brucellosis pada ruminansia kecil, khususnya kambing dan dom ba merupakan penyakit menular yang sangat penting terutama dari aspek kesehatan masyrakat (Public health) mengingat penyakit ini menyebabkan dampak zoonosis yang tinggi berupa kematian pad manusia. Penyebab utama brucellosis pada kambing domba disebabkan oleh kuman Brucella melitensis. Brucellosis menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, antara lain terjadinya keguguran, ternak lahir lemah, penurunan produksi susu dan peradangan pada persendian. Di Indonesia status kejadian brucellosis pada kambing dan domba belum banyak diketahui dan dilaporkan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang epidemiologi penyakit, dampak zoonosis dan ekonomi yang disebabkan oleh brucellosis dan juga keterbatasan pemahaman tentang metode diagnosis penyakit ini. Keterbatasan bahkan ketidaktersedianya data tentang kejadian penyakit ini di Indonesia berdampak pada terhambatnya perdagangan internasional terutama dalam proses ekportasi komoditas ternak kambing dan domba dimana negara pengimport mempersyaratkan tentang status brucellosis di tingkat negara maupun individu ternak.Sebagai laboratorium rujukan nasional untuk penyakit brucellosis, maka pengembangan metode diagnosis brucellosis pada kambing dan domba di Balai Besar Veteriner Maros ini sangat diperlukan sebagai dasar dan pendukung pelaksanaan surveilans terhadap penyakit ini di Indonesia. Seperti halnya metode diagnosis untuk brucellosis pada sapi yang disebabkan oleh Brucella abortus, dimana metode diagnosis didasarkan pada pengujian serologis berupa RBT (Rose Bengal Test) dan CFT (Complement Fixation Test), untuk brucellosis pada kambing dan domba juga menggunakan metode yang sama. Hal ini sesuai dengan rekomendasi teknis dari Scientific Commite in Animal Health and Animal Welfare dari Komisi Eropa (European Commision). Meskipun demikian ada beberapa modifikasi teknis yang perlu dilakukan dengan menguji beberapa sampel serum kambing yang dikoleksi Balai Besar Veteriner Maros, dihasilkan rekomendasi teknis antaralain bahwa antigen RBT yang dianjurkan adalah antigenyang lebih sensitif dan khususuntuk ruminansia kecil (kambing dan domba), namun antigen yang biasa digunakan (antigen RBT produksi Pusvetma) juga dapat digunakan dengan perbandingan antara antigen dan serum adalah 1:3 dan dibutuhkan 2 (dua) jenis pengujian yang harus dilakukan secara pararel (RBT dan CFT), dimana apabila salah satu memberikan hasil positif maka hasil pengujian dinyatakan positif serta penggunaan kontrol positif dan negatif standard untuk Brucella melitensis sangat dianjurkan untuk memberikan jaminan kualitas (quality control) terhadap pengujian yang dilakukan.
650 0 $a Immunology -- Methods -- Epidemiology -- INFECTIOUS DISEASES -- DIAGNOSIS -- zOONOSES -- Disease Surveillance -- Brucella Melitensis -- Goats -- Public Health
700 0 $a Mirna
700 0 $a Muflihanah
700 0 $a Rosmiaty
700 0 $a Siswani
700 0 $a Titis F.D.
Content Unduh katalog