02691 2200241 4500001002100000005001500021008004100036020001400077035001900091041000700110082002400117100001800141245017800159250002400337260002500361300001200386500181600398650016502214700001902379700002402398700001702422700001002439INLIS00000000000027420210504113914210504||||||||| | ||| |||| || |  a0852-9612 0010-0521000010 aid0 aVeterinary Medicine0 aIstiyaningsih00aPengujian Mutu vaksin Mycoplasma Gallisepticum Strain F, TS11, 104, dan R-980 pada ayam SPF menggunakan metode uji Elisa, SPA, Kandungan Bakteri dan Analisis Koefisien Kappa aVol. 27, tahun 2018 aBogorbBBPMSOHc2018 ap. 1-15 aVaksin Mycoplasma gallisepticum (MG) yang beredar di Indonesia memiliki beberapa strain yaitu strain F, ts11, 104, dan R980. Penggunaan vaksin MG bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri MG terutama pada ayam layer sehingga produksi telur tetap optimal. Tujuan kajian ini untuk mengetahui efikasi empat strain vaksin MG tersebut dengan menguji potensi vaksin menggunakan uji serologi ELISA dan SPA, menguji kandungan bakteri menggunakan metode color change unit (CCU), dan menguji reliabilitas hasil uji ELISA dan SPA dengan menghitung nilai koefisien Kappa. Hasil uji dari lima vaksin MG yang diuji terdapat satu vaksin MG strain ts11 yang tidak memenuhi persyaratan mutu uji potensi dan kandungan bakteri. Vaksin MG strain ts11 tidak mampu 100% menginduksi terbentuknya antibodi pada hewan uji kelompok vaksinasi dengan nilai serum positif 60% (6/10), hasil uji kandungan bakteri adalah 10³ CCU/dosis dan nilai ini tidak memenuhi nilai minimal yang dipersyaratkan padahal kandungan bakteri sangat menentukan keberhasilan vaksin dalam membentuk antibodi dalam tubuh ayam. Empat vaksin MG lainnya 100% mampu menginduksi terbentuknya antibodi spesifik bakteri MG pada semua hewan uji kelompok vaksinasi dan kandungan bakteri memenuhi nilai yang dipersyaratkan. Nilai koefisien Kappa yang diperoleh adalah 0,44, nilai ini termasuk kategori cukup berbeda signifikan hasil uji antara ELISA dan SPA, perbedaan ini disebabkan karena kemampuan yang berbeda dari kedua uji serologi dalam mendeteksi adanya antibodi yang dihasilkan dari tahap terjadinya infeksi. Kegiatan monitoring keberadaan MG di peternakan selain menggunakan metode SPA dan ELISA memerlukan uji konfirmasi yang lebih spesifik dengan reaksi silang yang rendah seperti uji haemagglutination inhibition (HI) bahkan uji polymerase chain reaction (PCR). 0aBacteria -- Elisa -- Vaccines -- Mycoplasma gallisepticum -- Layer chickens -- BROILER CHICKENS -- INFECTIOUS DISEASES -- Respiratory Diseases -- CHRONIC COURSE0 aErnes Andesfha0 aIrma Rahayuningtyas0 aNeneng Atika0 aSarji