01619 2200193 4500001002100000005001500021008004100036020001400077035001900091041000700110100001500117700001600132245009900148250002200247260002500269300003900294500101600333650007601349INLIS00000000000021820210323091323210323||||||||| | ||| |||| || |  a0852-9612 0010-0321000218 aid0 aRahman, A.0 aMaharis, R.00aAnalisis keberhasilan vaksin oral rabies sebagai perbandingan pengendalian rabies di Indonesia aVol. 13, p. 27-32 aBogorbBBPMSOHc2013 a1 ill., 11 ref. Summaries (En, In) aData kasus gigitan hewan terinfeksi rabies sebanyak 70.220 dari tahun 2001-2006 di Indonesia (Anonimus, 2006). Maksud penulisan ini memberikan gambaran perbandingan program pengendalian rabies di Jerman dan Indonesia, memberikan wacana kepada pemerintah dan masyarakat tentang penggunaan vaksin oral rabies, dan memberikan suatu gambaran yang komprehensif dalam upaya pengendalian rabies di Indonesia. Program pengendalian dalam rangka pencegahan dan pemberantasan rabies di Indonesia, antara lain; vaksinasi, sterilisasi, hormonal, penyebaran racun (strickinin), dan eliminasi, namun upaya tersebut tidak berhasil menurunkan kasus rabies bahkan cenderung meningkat dari tahun ke tahun (Anonymous, 2004). Keberhasilan oral rabies di Jerman dapat dijadikan contoh untuk diterapkan di Indonesia sebagai salah satu upaya pengendalian rabies. Metode kombinasi yaitu vaksinasi secara suntikan untuk hewan domestik dan vaksinasi secra oral untk hewan liar dapat menghasilkan cakupan vaksinasi yang lebih komprehensif. 0aAnimal Diseases -- Viruses -- Rabies -- Dogs -- Vaccines -- Vaccination