02415 2200205 4500001002100000005001500021008004100036020001400077035001900091041000700110100002500117700001800142700002900160245009700189250002200286260002500308300003900333500171000372650012702082INLIS00000000000001620210323091239210323||||||||| | ||| |||| || |  a0852-9612 0010-0321000016 aid0 aCynthia Devy Irawati0 aMustopa Kamal0 aNoviyanto Nendra Pratama00aInfeksi cacing monogenea pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara dikeramba air tawar aVol. 23, p. 19-25 aBogorbBBPMSOHc2015 a5 ill.; 13 ref. (Summaries In, En) aBudidaya ikan mas (Cyprinus carpio) telah berkembang pesat terutama sebagai sumber protein hewani selain ternak (sapi, kambing, domba dan unggas) untuk memenuhi gizi masyarakat. Beberapa dipelihara pada keramba di perairan umum dengan tingkat kepadatan yang tinggi, dapat terseerang oleh berbagai penyakit, salah satunya parasit. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui infeksi parasit cacing dan perubahan histopatologi insang selama 40 hari pemeliharaan pada ikan mas yang dipelihara pada keramba ikan dengan kepadatan yang tinggi. Sampel berupa ikan mas yang dipelihara dalam keramba jaring apung dengan kepadatan tinggi selama 40 hari. Kelangsungan hidup ikan mas diamati dengan cara menghitung jumlah ikan mas pada akhir pengamatan dibagi dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan dikali seratus persen sesuai dengan rumus Goddard. Pengujian kadar amonia menggunakan spektrofotometer (SNI 06-0045-2006). Pengujian histopatologi dengan pewarnaan Mayer Hematoxillin Eosin pada organ insang dilakukan dengan waktu pengambilan 10 hari sekali. Fiksasi jaringan organ menggunakan larutan bouin 10% selama 48 jam. Pengamtan histopatologi menggunakan mikroskop cahaya. Hasil yang diperoleh bahwa ikan mas dipelihara pada daerah budi daya ikan dengan kepadatan tinggi memiliki rata-rata kelangsungan hidup sebesar 61%, memiliki kadar amonia diatas ambang normal yaitu 0,030 mg/L, meskipun ikan mas masih mempunyai toleransi terhadap kandungan amonia sampai dengan 1 mg/L. Ditemukan adanya cacing monogenea diduga dari spesies Gyrodactylus spp pada insang. Perubahan histopatologi yang terjadi pada insang ialah kongesti,hemoragi, talangiektasis, clubbing dan inflitasi sel radang pada lamela sekunder. 0aParasitoses -- Spectrometry -- Histopatology -- Cyprinus Carpio -- HELMINTS -- GILLS -- MONOGENEA -- PONDS -- GYRODACTYLUS